Istanbul, Gontornews — Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Darussalam Gontor cabang Turki menyelenggarakan musyawarah cabang (Muscab) 26-27 Januari 2020. Selain Muscab, acara yang diselenggarakan di Aula Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul itu juga mengagendakan pemilihan ketua IKPM Turki periode 2020-2021.
Sebagaimana informasi, alumni Gontor yang tergabung berada di Turki berjumlah 137 orang. Meski demikian, pertemuan ini juga dihadiri oleh beberapa anggota IKPM Yaman, IKPM Mesir, delegasi Istanbul Youth Summit dan Universitas Darussalam Gontor.
Dalam pertemuan tersebut, enam kandidat calon IKPM Turki periode 2020-2021 ditetapkan. Setelah melakukan serangkaian proses pemilihan, Pasangan Septiono dan Bagus Laksono terpilih sebagai Ketua IKPM Turki periode 2020-2021. Bagus Laksono merupakan alumni Gontor 2013 asal Banyumas. Sementara Septiono merupakan alumnus Gontor 2016 asal Lampung.
“Ada enam kandidat Ketua IKPM Turki terpilih, yaitu: Bagus Laksono (Alumni 2013, Banyumas), Muhammad Nazeef (2016, Malaysia), Nazlan Hafidz (2013, Medan), Faiq Fazlullah (2016, Ponorogo), Muhammad Guruh Budi Hartono (2017, Purwakarta) dan Septiono (Lampung, 2016),” ungkap M Aldi Subekti, alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor, kepada Gontornews.com.
“Setelah setiap kandidat menyampaikan visi misiya dan proses pemilihan umum dilaksanakan, maka saudara Septiono dan saudara Bagus Laksono terpilih sebagai ketua IKPM Turki Periode 2020-2021.”
“Keduanya, dilantik dan diamanati langsung oelh KJRI Indonesia di Istanbul, Bapak Imam As’ari yang disaksikan oleh seluruh anggota,” imbuh Co Founder Yout Break Boundaris (YBB) Foundation tersebut.
Dalam acara ini, panitia juga mengadakan sejumlah kegiatan seperti peluncuran majalah “medeniyet”dan lomba cover lagu-lagu Gontor. Ada pula kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti pengajian, perayaan maulid nabi hingga khataman Al-quran secara online.
Sementara itu, kepenguruan IKPM Turki 2020-2021 diharapkan dapat berkontribusi dalam sejumlah kegiatan yang ditetapkan oleh muscab. Sebut saja, memberdayakan budaya tulis menulis, mengembangkan bakat serta pengajaran bahasa lokal bagi para anggota. [Mohamad Deny Irawan]