Bogor, Gontornews — Jakarta Amanah senantiasa melaksanakan berbagai kegiatan positif untuk melahirkan kesejahteraan bagi masyarakat. Diciptakan sebagai wadah para dermawan serta donatur setia Jakarta Amanah berbagai program untuk memberikan kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan.
Tak luput dari perhatian, Jakarta Amanah bekerjasama dengan ITMI (Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia) mengadakan kegiatan istimewa, Pengadaan dan Pelatihan Baca Tulis Al-Qur’an Braille untuk Santri Tunanetra.
Kegiatan ini diselenggarakan pada Senin-Jum’at tepatnya tanggal 10-14 Oktober 2022 dan berlokasi di Pesantren Tunanetra, Cahaya Anshor, Citeureup, Bogor. Kepada Gontornews.com, sebagaimana tertulis dalam press release Jakarta Amanah disebutkan bahwa in syaa Allah dengan adanya pengadaan al-Qur’an Braille serta pembelajaran dari pelatihan ini akan sangat bermanfaat untuk santri Tunanetra.
Mereka dapat memanfaatkan bantuan Al-Qur’an Braille dari para donatur Jakarta Amanah untuk dapat menghafal ayat-ayat suci dengan sebaik-baiknya. Semoga para peserta pelatihan kegiatan dapat melanjutkan estafet kebaikan menjadi pengajar baca tulis al-Qur’an Braille di kemudian hari.
Dipandu langsung oleh 5 Instruktur al-Qur’an Braille, Ustadz Zuhud Algifari SAg (tunanetra), Ustadz Ahmad Solihin SThi (tunanetra), Ustadz Yogi Madsuni (tunanetra), Ustadz H Yudi Yusfar (tunanetra), dan Ustadz Dedi Supriadi M. M.Pd (Pimpinan Pondok Pesantren Cahaya Anshor), kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar diikuti oleh tujuh santri dan dua santriwati tunanetra pondok setempat.
Dalam kegiatan tersebut, pada pertemuan pertama diisi dengan pengenalan alat yang dipakai hingga praktik menulis dan membaca al-Qur’an Braille. Alat tersebut merupakan alat untuk mempermudah para santri tunanetra untuk membaca al-Qur’an Braille. Para santri tunanetra pun sangat bersemangat untuk melaksanakan kegiatan tersebut dari awal hingga akhir.
“Terima kasih kepada Jakarta Amanah dan ITMI, kami sangat bangga dan mengucapkan banyak terima kasih. Mudah-mudahan kita semua mendapat keberkahan, dengan ilmu bermanfaat yang bukan hanya untuk diri kita sendiri saja tetapi untuk orang lain. Berharap sembilan santri tunanetra mampu menyampaikan ilmu yang sudah didapatkan,” pungkas Ustadz Dedi Supriadi.
Semoga kegiatan dakwah syiar al-Qur’an seperti ini bisa terus berjalan dan berkembang agar semua Muslim bisa baca al-Qur’an. <Edithya Miranti>