Valencia, Gontornews – Penjara di Pusat Penahanan Kantor Polisi di Valencia, ibukota negara bagian Carabobo, Venezuela utara, terbakar. Hampir 70 orang tewas.
Kebakaran dilaporkan terjadi setelah para narapidana mulai memasang matras untuk istirahat pada Rabu (28/3) pagi. Banyak yang dilaporkan meninggal karena asfiksia dan luka bakar.
“Dalam penyelidikan awal menunjukkan 66 pria dan dua wanita yang menjadi pengunjung [semalam] tewas,” kata Tarek William Saab, kepala jaksa, seperti dirilis Aljazeera.
Setelah kebakaran banyak keluarga tahanan dilaporkan mendatangi kantor polisi. Kerumunan massa ini kemudian berubah menjadi kekerasan saat mereka memaksa ingin masuk ke dalam penjara. Polisi kemudian membubarkan mereka dengan gas air mata.
Pemerintah Carabobo telah menunjuk empat jaksa untuk menyelidiki peristiwa mematikan itu.
Di Twitter, Saab mengatakan, “kantor kejaksaan menjamin untuk memperdalam penyelidikan untuk segera mengklarifikasi apa yang terjadi dalam peristiwa yang telah menyebabkan puluhan keluarga Venezuela berduka.”
Penjara-penjara di Amerika Latin selama ini dikenal sebagai penjara yang terlalu padat dan kurang pendanaan. Kerusuhan dan kekerasan di penjara sudah biasa terjadi.
Jesus Santander, sekretaris jenderal Carabobo, membenarkan bahwa seorang polisi ditembak setelah kebakaran terjadi.
Berbicara atas nama pemerintah lokal, Santander menyatakan ikut belasungkawa kepada keluarga korban.
Sementara keluarga narapidana mengungkapkan keprihatinannya atas apa yang terjadi.
“Mereka tidak memberi tahu kami apa pun, saya meminta (kekuatan hukum dan ketertiban) untuk tidak memperlakukan mereka [para tahanan] seperti anjing,” tandas Lissette Mendoza, ibu dari Yorman Salazar, narapidana berumur 19 tahun.
“Dia ditahan karena perampokan, tetapi itu bukan alasan untuk mengambil nyawanya seolah-olah dia anjing,” kata Mendoza, 35 tahun.
Sebuah pernyataan pers yang dikeluarkan oleh pemerintah Carabobo mengatakan, pemerintah setempat membantu pemakaman narapidana yang tewas dalam peristiwa itu. [Rusdiono Mukri]