Jakarta, Gontornews — Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyampaikan kesyukuran atas disepakati terbentuknya Forum MPR Dunia yang diusulkan oleh MPR RI, melalui konferensi internasional yang diikuti oleh 15 parlemen anggota Persatuan Parlemen Negara-negara OKI di Bandung, yang selesai pada Hari Rabu, 26 Oktober 2022, atau dua hari menjelang peringatan hari Sumpah Pemuda.
HNW, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa salah satu poin Deklarasi Bandung yang dihasilkan yaitu dukungan atas pembentukan Forum MPR yang bersama Persatuan Parlemen OKI, Forum ini bersama-sama memperjuangkan generasi muda dan peran perempuan, untuk masa depan yang lebih baik.
“Momen Hari Sumpah Pemuda tahun ini sangat spesial karena dua hari lalu di Bandung, Konferensi Internasional MPR sepakat membentuk Forum MPR Dunia yang di antara perhatiannya pada peran generasi muda dan perempuan. Semoga hal tersebut bisa membangkitkan semangat anak-anak muda Indonesia untuk semakin berkontribusi dan berkarya pada berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, dan kontribusi positif generasi muda untuk masa depan dunia,” kata Hidayat di depan para mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin al-Hikmah, Jakarta, Jumat (28/10).
Menurut HNW, dengan suksesnya Konferensi Internasional MPR di Bandung menjelang Hari Sumpah Pemuda, maka menjadi momentum penguatan sinergi antara spirit kepemudaan dengan spirit kerjasama lembaga-lembaga keparlemenan dan demokrasi untuk kedamaian dunia. Hal itu sebagai bentuk keberlanjutan dari nuansa yang dihadirkan di Kongres Pemuda tahun 1928 dan Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
“Konferensi Internasional MPR yang dilaksanakan di kota Konferensi Asia-Afrika, Bandung, mendekati hari Sumpah Pemuda, dan menyepakati isu bersama terkait generasi muda, memberi pesan pengingat bahwa anak muda Indonesia merupakan tonggak penting bangsa Indonesia dan sekaligus peradaban dunia, yang terus bisa membuat inisiatif dan melanjutkan sejarah yang positif,” sambungnya.
Hidayat yang merupakan Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini menjelaskan, selain soal isu kepemudaan, Konferensi Internasional MPR juga setuju memperjuangkan isu kemanusiaan, sumberdaya alam, lingkungan hidup, keadilan, peran perempuan, dan tentu saja dukungan untuk perjuangan Palestina sehingga bangsa dan negaranya mendapatkan kemerdekaannya.
Perjuangan dilakukan dengan memaksimalkan peran dan kerjasama lembaga-lembaga parlemen se-dunia yang kini menghimpun diri dalam Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syuro, Majelis Syuyukh, atau Lembaga Parlemen Sejenis Lainnya bersama PUIC (Persatuan Parlemen OKI).
“Alhamdulillah seluruh delegasi Majelis Syura/MPR dari 15 negara yang hadir, beserta Sekjen Persatuan Parlemen OKI dan Sekjen Liga Muslim Dunia, secara aklamasi menyetujui pentingnya memperjuangkan pemberdayaan generasi muda tersebut. Ini kembali menjadi bukti konkret kontribusi Indonesia termasuk MPR-nya dan generasi mudanya kepada dunia, sesuatu yang perlu disyukuri dan dijadikan inspirasi khususnya untuk para mahasiswa dan generasi muda, laki-laki maupun perempuan, apalagi di saat mereka memperingati Hari Sumpah Pemuda,” pungkasnya.[]