Probolinggo, Gontornews — Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton bersiap untuk menerapkan standar manajemen organisasi bertaraf internasional atau ISO. Ponpes Nurul Jadid Paiton berharap terobosan ini dapat mendorong terciptanya pesantren yang ideal dan bermutu dalam mengelola pendidikan dan pengajaran.
Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut, Ponpes Nurul Jadid Paiton, Selasa (11/06/2024), mengadakan pelatihan manajemen keorganisasian, analisa SWOT dan peningkatan mutu layanan. Dalam acara bertajuk ‘Kick Of Meeting ISO’, Ponpes Nurul Jadid Paiton mengundang Presiden Direktur PT Global Certification Indonesia, Ir Titis Arganto MM, sebagai pembicara.
Sekretaris Ponpes Nurul Jadid, H Tahiruddin, menjelaskan bahwa tujuan diterapkannya manajemen ISO adalah agar pesantren besar di Probolinggo itu dapat memberikan pelayanan yang bermutu di semua sektor.
“Memberikan layanan prima dalam meningkatkan pendidikan dan pengajaran yang bermutu adalah salah satu kewajiban pesantren,” ungkap H Tahiruddin sebagiamana dilansir laman resmi Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo, nuruljadid.net.
Ponpes Nurul Jadid Paiton, sambung H Tahiruddin, lantas menunjuk beberapa pengurus pesantren sebagai tim ISO 21001 untuk mempersiapkan manajemen mutu ISO 21001. “Ada jadwal dan awareness serta diskusi-diskusi oleh tim pondok dan pendamping untuk mempersiapkan manajemen mutu ISO 21001 berjalan maksimal dan diterapkan di pesantren,” sambungnya.
Sebagai informasi, Ponpes Nurul Jadid Paiton menargetkan standar internasional ISO 21001. Standar tersebut merupakan sistem manajemen organisasi pendidikan yang disesuaikan dari ISO 9001:2015. Sistem ini disusun khusus untuk sektor pendidikan dalam mencapai tujuan serta menjalankan fungsinya yakni memberikan pendidikan yang bermutu.
Standar ISO 21001 memiliki beberapa prinsip yang mendorong lembaga pendidikan untuk lebih bertanggungjawab secara sosial dan menyediakan layanan pendidikan yang dapat diakses dan adil bagi peserta didik.
Standar ini diharapkan dapat membantu lembaga pendidikan dalam meningkatkan kepuasan peserta didik, tenaga pendidik, kependidikan, civitas akademika serta penerima manfaat. Persyaratan standar ISO 21001:2018 bersifat umum dan dapat diterapkan oleh semua lembaga berbasis kurikulum formal maupun informal. [Mohamad Deny Irawan]