Jombang, Gontornews — Pondok Pesantren Tebuireng Jombang bekerjasama dengan Danone-Aqua, Senin (18/12/2023), meluncurkan program edukasi pengelolaan sampah melalui Bank Sampah Tebuireng (BST). Dzuriyah Hadratussyakh KH M Hasyim Asyโari mengungkap seringkali pesantren digambarkan sebagai kawasan yang kumuh dan kotor oleh sebagian masyarakat.
โAlhamdulillah, perlahan pandangan tersebut hilang dengan segala upaya pihak pondok pesantren,โ ungkap pria yang akrab disapa Gus Yusuf tersebut dikutip Sindonews.
โDengan berbagai upaya dan kerja keras, pesantren sudah mampu mengelola kebersihan pondok pesantren dan tidak lagi dikonotasikan sebagai tempat yang kumuh dan kotor,โ sambungnya dalam acara yang diselenggarakan di aula lantai 3 gedung Yusuf Hasyim Asyโari Tebuireng Jombang, Senin, tersebut.
Gus Yusuf menambahkan, sejak Juli 2022 Bank Sampah Tebuireng berhasil mengelola sampah yang berasal dari aktifitas santri dan pondok hingga 50 ton sampah daam satu bulan. Dengan mengusung moto โBersih, Berkah dan Berlimpahโ, BST terus berupaya untuk menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah di lingkungan pondok.
Sementara itu, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, tidak menampik bahwa Pondok Pesantren Tebuireng merupakan pesantren yang telah menghasilkan pemimppin besar di negeri ini. Tebuireng, lanjut Karyanto, juga telah menjadi pionir pengelolaan sampah di lingkungan pesantren.
โPesantren Tebuireng luar biasa dengan menjadi pionir dalam segala bidang, pentingnya pengelolaan sampah yang tidak hanya sekedar sebuah kegiatan sosial saja tetapi kegiatanini bisa berkelanjutan sampai seterusnya,โ jelas Karyanto sebagaimana dilansir Antara.
Karyanto menjelaskan bahwa kegiatan bank sampah oleh Tebuireng tidak hanya berlanjut menjadi program sosial saja tetapi juga harus memiliki nilai bisnis. Untuk itu, Danone-Aqua memberikan perhatian khusus terhadap botol-botol bekas agar bisa diolah dan menjadi bahan utama daur ulang. [Mohamad Deny Irawan]