Kuwait City, Gontornews — Putra Mahkota Kuwait yang baru Sheikh Meshal Al-Ahmad Al-Sabah mengambil sumpah jabatan di parlemen pada hari Kamis (8/10). Ia menjanjikan komitmen untuk demokrasi dan perdamaian dan menyerukan Kuwait untuk menghindari perpecahan.
Arabnews.com melansir, Majelis dengan suara bulat mendukung Sheikh Meshal untuk perannya dalam suksesi yang mulus setelah kematian Emir Sheikh Sabah Al-Ahmad pekan lalu.
Penguasa baru Emir Sheikh Nawaf Al-Ahmad (83), mengambil alih kekuasaan Rabu lalu ketika Kuwait menghadapi krisis likuiditas yang disebabkan oleh harga minyak yang rendah dan pandemi COVID-19.
Sheikh Meshal, dalam sambutannya yang disiarkan televisi, mengatakan Kuwait akan menjunjung tinggi komitmen regional dan internasional serta jalan perdamaian dan pendekatan demokratisnya.
Dia berjanji untuk meningkatkan partisipasi rakyat dan mempromosikan semangat toleransi yang menghindari perpecahan.
Sheikh Meshal telah menjadi wakil kepala Pengawal Nasional sejak 2004 dan sebelumnya memimpin Keamanan Negara selama 13 tahun.
Sheikh Nawaf dan Sheikh Meshal, keduanya saudara dari almarhum Emir Sheikh Sabah Al-Ahmad, diharapkan fokus pada masalah dalam negeri saat negara tersebut mempersiapkan pemilihan parlemen tahun ini dan pemerintah mencoba untuk memperbaiki kondisi perekonomiannya.
Mereka diharapkan menegakkan kebijakan perminyakan dan kebijakan luar negeri yang dibangun oleh Sheikh Sabah yang berjuang untuk persatuan di wilayah yang terpolarisasi. []