Jakarta, Gontornews—Menurut World Economic Forum, indeks daya saing Indonesia pada 2016-2017 berada di urutan ke-41 dari 138 negara. Jika dibandingkan dengan negara ASEAN, masih di bawah Singapura yang berada di peringkat kedua, Malaysia ke-25, dan Thailand ke-34. Sementara itu, berdasarkan indeks inovasi Indonesia berada di posisi ke-31. Sedangkan untuk indeks kesiapan teknologi, Indonesia menempati urutan ke-91.
Oleh karena itu, pelaku industri harus mampu menguasai teknologi terkini dan aktif melakukan penelitian dan pengembangan (research and development/R&D). “Kita tidak bisa terus-menerus mengandalkan pada penanganan yang bersifat sporadis dan sesaat dengan memberikan berbagai kebijakan seperti insentif dan subsidi maupun fasilitas lainnya yang bersifat protektif untuk tujuan menekan daya saing competitor, ”jelas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam rilisnya (16/11/2016) kemarin.
Dalam upaya mendongkrak daya saing Indonesia dan memperoleh manfaat dari perubahan sistem industri global di era revolusi saat ini, menurut Airlangga, hal penting yang harus dibangun adalah penguatan inovasi di sektor industri. Di dalam global value chain, nilai tambah terbesar produk industri dihasilkan pada proses R&D dan purna jual, kemudian diikuti proses branding, pemasaran, desain, dan distribusi. Oleh karena itu, kualitas dan intensitas kegiatan litbang industri terus ditingkatkan di berbagai lini dengan mempertimbangkan aspek perilaku pasar. “Apalagi, saat ini sektor industri global telah memasuki babak baru, yaitu revolusi industri keempat atau yang dikenal dengan istilah Industry 4.0,” tutur Airlangga.
Revolusi tersebut ditandai dengan peningkatan ketersambungan antara manusia, mesin dan sumber daya alam yang dibangun oleh penerapan teknologi informasi dan manufaktur generasi lanjut. Hal ini memaksa sebagian dari rantai pasok dunia untuk meningkatkan penguasaan teknologi modern guna menyesuaikan terhadap kemajuan industri global. “Tentunya, teknologi yang mengedepankan proses industri yang lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan,” ujarnya. (M Khaerul Muttaqien)