Manila, Gontornews — Rodrigo Duterte dilantik sebagai presiden ke-16 Filipina di depan rakyatnya dan sekitar 600 tamu serta jutaan lainnya menonton melalui televisi dan media online. Duterte dilantik Kamis (30/6) siang di Istana Kepresidenan Malacanang, Manila.
Mantan walikota itu menghadapi tantangan membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus memerangi kejahatan di negara berpenduduk sekitar 100 juta orang itu.
“Perubahan sejati adalah amanat pemerintahan saya,” kata Duterte dalam pidato pelantikannya.
“Saya terpilih sebagai presiden untuk melayani seluruh negeri. Saya melayani semua orang. Tidak hanya satu.”
Saat kampanye ia berjanji akan mengatasi masalah kejahatan dan penyalahgunaan narkoba. Perang melawan keduanya, papar Duterte, akan terus berlangsung tanpa henti.
Namun dia juga mengatakan, semuanya akan berjalan sesuai dengan “batas-batas kekuasaan dan kewenangan presiden”.
“Saya tahu apa yang legal dan apa yang tidak,” tandasnya.
Selama kampanye, ia telah mengancam akan menembak penjahat dan membunuh pengedar narkoba.
Pria 71 tahun ini mendobrak tradisi dengan mengambil sumpah di Istana Kepresidenan Malacanang, bukannya di luar Istana, yang katanya, hanya akan menyebabkan kemacetan lalu lintas di jalan-jalan yang sudah padat di ibukota Manila.
Untuk memenuhi permintaan jutaan pengikutnya di media sosial, pelantikan Duterte ini disiarkan secara online menggunakan Facebook Live. Ini memungkinkan para pekerja Filipina di luar negeri, yang merupakan pemilih setianya, dapat menyaksikan acara tersebut. [Rusdiono Mukri]