Teheran, Gontornews — Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Teheran akan terus memproduksi rudal untuk tujuan pertahanan dan tidak percaya bahwa program pengembangan rudal tersebut melanggar kesepakatan internasional.
Dalam sebuah pidato di parlemen pada hari Ahad (29/10), Rouhani juga menyerang Amerika Serikat. Ia menyebutkan, negosiasi yang diminta Washington sebagai “kegilaan”.
“Kami telah membuat, sedang membuat, dan akan terus membuat rudal,” tandas pria berusia 68 tahun itu seperti dikutip TV pemerintah.
“Kami tidak bertentangan dengan Resolusi PBB 2231,” paparnya dikutip Aljazeera.
Komentar Rouhani terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menolak untuk mengesahkan kepatuhan Iran terhadap kesepakatan 2015 yang membatasi program nuklir Teheran dengan imbalan pengurangan sanksi.
Trump telah berulang kali mengkritik kesepakatan tersebut. Ia menyebutkan, kesepakatan yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Obama dan diabadikan di bawah Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 2231, itu sebagai “kesepakatan terburuk yang pernah ada” dan “sangat memalukan”.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Teheran sepakat untuk membatasi program nuklirnya yang disengketakan sebagai pengganti meringankan sanksi ekonomi.
Iran telah berulang kali menolak pengembangan rudalnya yang melanggar resolusi tersebut, dengan mengatakan misilnya tidak dirancang untuk membawa senjata nuklir.
Pada hari Sabtu, tentara Iran Brigadir Jenderal Ahmad Reza Pourdastan juga menolak gagasan untuk membahas kemampuan rudal negara tersebut, dan menyebutnya “tidak dapat dinegosiasikan.”
“Rudal kami mungkin ada di antara kemampuan yang sama sekali tidak dapat dinegosiasikan,” kata kantor berita Iran Tasnim mengutip Pourdastan. [Rusdiono Mukri]