Moskow, Gontornews — Rusia akan mengusir 23 diplomat Inggris sebagai pembalasan atas pengusiran 23 diplomat Rusia oleh Inggris. Demikian kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Pengusiran itu terjadi pascaperistiwa keracunan mantan mata-mata Rusia dan putrinya di London, 4 Maret lalu.
Seperti dirilis Aljazeera, diplomat Inggris harus meninggalkan Moskow dalam waktu seminggu, kata Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Sabtu, setelah bertemu dengan duta besar Inggris untuk Rusia, Laurie Bristow.
Tak hanya itu, Moskow juga memutuskan untuk menutup British Council di Rusia dan membatalkan izin bagi Inggris untuk membuka konsulat jenderal (Konjen) di St Petersburg, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Menyalahkan Rusia atas serangan itu, Inggris mengatakan akan mengusir 23 diplomat Rusia. Ini merupakan pengusiran terbesar dalam lebih dari 30 tahun.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan pada hari Sabtu (17/3), pemecatan Rusia terhadap perwakilan Inggris “tidak mengubah fakta tentang masalah” keracunan itu.
“Tanggapan Rusia tidak mengubah fakta-fakta tentang masalah ini – percobaan pembunuhan dua orang di tanah Inggris, yang mana tidak ada kesimpulan alternatif selain bahwa Negara Rusia bersalah,” kata May di hadapan forum musim semi Partai Konservatif itu.
Skripal (66), dan putrinya, Yulia (33), ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah bangku di luar sebuah pusat perbelanjaan di Salisbury, Inggris, setelah mereka diracuni oleh agen saraf kelas militer. [Rusdiono Mukri]