London, Gontornews—Walikota London Sadiq Khan mengutuk larangan burkini yang diberlakukan di Perancis. Walikota Muslim pertama di London tersebut mengingatkan, jangan sampai ada larangan dan mengatakan apa yang harus dipakai atau tidak untuk perempuan.
Pernyataan ini disampaikan menyikapi kontroversi yang hangat diperbincangkan publik Perancis berkenaan dengan aturan diskriminatif larangan berburkini bagi Muslimah di resor Riviera yang terkenal di dunia itu.
“Saya tidak mengatakan kami sempurna, tapi salah satu kegembiraan dari London adalah bahwa kita tidak hanya mentolerir perbedaan, kami menghormati itu, kita menerimanya, dan kami merayakannya, ” tambahnya seperti dilansir dari dailymail (26/8).
Sadiq yang terpilih sebagai walikota London tahun ini sempat mengingatkan selama ini hubungan yang terjalin antara Paris dan London berlangsung baik. Sadiq sering ke Paris untuk bertemu Walikota Paris Anne Hidalgo untuk membicarakan beberapa perdagangan, keamanan dan langkah-langkah untuk mengatasi polusi udara.
“London dan Paris adalah dua kota komersial dan budaya terbesar di dunia dan kami memiliki banyak keuntungan dari bekerja pasca-referendum,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, awal pekan ini, di beberapa media muncul foto-foto yang menunjukkan empat polisi pria bersenjata pistol, tongkat dan semprotan merica tengah memaksa seorang Muslimah berburkini di pantai Nice. Polisi meminta sejumlah denda karena pakaian Muslimah tersebut dianggap melanggar aturan.
Dalam foto tersebut, banyak wanita dan laki-laki tengah berkumpul dengan pakaian dalam saja, tapi tak ditegur sama sekali.
Aturan kotroversi inilah yang sempat memicu aksi demo di kantor Kedutaan Besar Paris di London belum lama ini. Selain dianggap melanggar hak azazi manusia, aturan tersebut juga dianggap menyinggung keyakinan dan agama lain. [Ahmad Muhajir/DJ]