Jakarta, Gontornews–Indonesia merupakan Negara yang memiliki area sagu terluas di dunia, karenanya sagu bisa menjadi senjata untuk ketahanan pangan di negeri ini.
Menurut Hasyim Bintoro, pakar sagu dari Institut Pertanian Bogor ‎(IPB), luasnya areal sagu di Indonesia yang melebihi dari 90 persen total luas area sagu di dunia, yaitu 5,5 juta hektare dari total 6,5 juta hektare area sagu di dunia.
Selain itu, sagu merupakan tanaman penghasil karbohidrat potensial yang memiliki nilai gizi tidak kalah dengan sumber pangan lainnya.
“Tingkat produksi sagu lebih tinggi dibanding sumber pangan lainnya, Â seharusnya sagu menjadi prioritas utama pemerintah untuk memenuhi komitmennya akan ketahanan pangan nasional. Jangan hanya fokus pada beras, jagung, kedelai, dan singkong,” ujar Hasyim seperti dikutip jpnn.com, (25/5).
Saat ini, pengembangan sumber karbohidrat seperti padi dan jagung masih terkendala masalah luasan lahan yang sedikit, terutama di Pulau Jawa yang lahannya sudah banyak beralih fungsi. Selain itu, sumber karbohidrat lain sangat bergantung cuaca dan ekstra perhatian pada pemeliharaan. Sedang sagu bisa tumbuh liar di hutan Indonesia.
Sekelompok mahasiswa IPB dan Jepang memaparkan, sagu tanpa dipupuk bisa tetap menghasilkan pati sagu yang gizinya lebih baik dari padi dan lainnya. Kadar seratnya pun sangat tinggi sehingga pati sagu lama terlarut dan terserap sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama. “Pati sagu juga tidak mengandung glutein, sehingga berpotensi sebagai pengganti gandum,” terangnya.
Dia menjelaskan, bagi orang yang fanatik makan nasi, pati sagu ini apabila dicampur dengan tepung jagung bisa menjadi beras sagu. Beberapa keunggulan beras sagu adalah selain berbahan baku lokal, rendah kadar glikemik, kadar serat yang tinggi dan beras sagu ini juga bersifat organik tanpa pupuk maupun pestisida
“Tingkat produksi sagu lebih tinggi dibanding sumber pangan lainnya, seharusnya sagu menjadi prioritas utama pemerintah untuk memenuhi komitmennya akan ketahanan pangan nasional. Jangan hanya fokus pada beras, jagung, kedelai, dan singkong,†ujarnya. [Fathur/DJ]