Gaziantep, Gontornews — Para pejabat mengatakan, semua fasilitas medis di Aleppo timur yang dikuasai pemberontak telah hancur oleh serangan bom pasukan Suriah dan Rusia.
Sementara serangan bom barel dan tembakan artileri di hari Sabtu (19/11), menewaskan sedikitnya 56 orang, termasuk anak-anak. Sebagaimana dikutip Al Jazeera, para relawan dari kelompok White Helmets mengevakuasi para korban dari reruntuhan.
“Para pejabat kesehatan mengatakan, mereka secara khusus menjadi target serangan agar para pemberontak menyerah. Dalam beberapa jam terakhir, dua rumah sakit yang tersisa mendapat serangan gencar oleh rezim Bashar al-Assad,” papar Osama bin Javaid dari Al Jazeera melaporkan dari Gaziantep, Turki, yang berbatasan dengan Suriah.
“Aktivis mengatakan kepada kami bahwa mereka menjadi target khusus agar warga sipil dan pejuang meninggalkan kota itu karena fasilitas medis telah tidak ada.”
Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Dr Ahmed Mbayed dari Medical Relief Organization Kanada, juga menegaskan bahwa semua fasilitas medis di Aleppo yang terkepung benar-benar sudah tidak ada.
“Orang-orang putus asa sekarang. Mereka tidak memiliki akses ke layanan kesehatan di Aleppo,” katanya dari Gaziantep.
Ia juga menambahkan, gudang untuk pasokan medis juga telah diserang.
Tidak hanya itu, peralatan dan kendaraan medis milik regu penolong White Helmets di Aleppo juga ditembaki. [Rusdiono Mukri]