London, Gontornews — Pihak berwenang melarang jutaan warga yang tinggal di Inggris Selatan untuk menggunakan selang taman karena musim panas memicu permintaan air minum. Larangan yang bersifat sementara ini berlaku bagi warga yang tinggal di Kent dan Sussex mulai 26 Juni mendatang karena otoritas cuaca memperkirakan musim manas memicu berkurangnya curah hujan di wilayah tersebut.
Pada bulan Juni, perusahaan penyedia air bersih Inggris, South East Water (SEW), melaporkan peningkatan permintaan dari masyarakat meski perusahaan telah menambah 120 juta liter air per-hari. Bahkan, berkurangnya air bersih memaksa tiga sekolah di Sussex Timur tutup.
“Situasi ini berkembang jauh lebih cepat dibandingkan tahun lalu,” kata Direktur Eksekutif SEW, David Hinton, kepada AFP.
“Meskipun telah meminta bantuan pelanggan untuk menggunakan air hanya untuk keperluan penting, kami tidak punya pilihan lain selain memperkenalkan larangan penggunaan sementara ini guna melindungi pasokan untuk pelanggan di Kent dan Sussex,” sambungnya.
Larangan untuk menggunakan selang air ini digunakan oleh perusahaan air untuk mengeola pasokan pada saat permintaan tinggi sementara pasokan rendah. Mereka membatasi penggunaan yang tidak penting seperti menyiram taman, mengisi kolam dayung atau mencuci mobil dengan pipa air. Pihaknya siap memberikan sanksi kepada pelanggar berupa denda hingga 1000 Poundsterling.
Badan meteorologi Inggris mengatakan bahwa tahun 2022 merupakan tahun terpanas yang mereka alami setelah tahun 2018. Saat itu, temperatur suhu naik hingga lebih dari 40 derajat Celcius di beberapa negara bagian. Tidak hanya itu, kenaikan suhu juga memicu penurunan level air di waduk seiring dengan musim kering yang berkepanjangan. [Mohamad Deny Irawan]