Bern, Gontornews — Pemerintah Swiss memantau aktivitas media sosial di negaranya. “Ada sekitar 400 situs radikal yang menimbulkan ancaman keamanan,†kata Dinas Intelijen Federal NDB, Senin (2/5).
Swiss bukanlah target utama serangan karena bukan bagian dari kampanye militer terhadap kelompok-kelompok seperti ISIS, namun tingkat ancaman keamanan terus diwaspadai, kata laporan tahunan NDB ini.
Laporan menunjukkan foto paspor Swiss di samping sebuah sabuk peledak diposting oleh kelompok radikal Swiss dan diduga telah melakukan perjalanan ke Timur Tengah.
Sebuah video menunjukkan bendera Swiss di antara 60 negara terlihat sebagai target.
Pihak berwenang telah melacak tersangka kelompok radikal yang kembali ke Swiss dari Suriah. Mereka diyakini mendapatkan pelatihan untuk melakukan serangan.
Sebuah pengadilan di Swiss bulan lalu menjatuhkan hukuman kepada tiga warga Irak dalam kejahatan terorisme. Namun, tiga terdakwa utama membantah melakukan kesalahan. Mereka ditangkap awal 2014 karena dicurigai merencanakan serangan teroris dan membantu militan ISIS memasuki negara itu. [Fathurroji/Rusdiono Mukri]