Mumbai, Gontornews — Seorang direktur terkemuka dalam industri perfilman di India, Bollywood, mendesak tiga aktor utama mereka: Shah Rukh Khan, Salman Khan dan Amir Khan, untuk bersuara terkait kontroversi undang-undang kewarganegaraan yang dirilis oleh pemerintah rezim Perdana Menteri Narendra Modi.
Sebagaimana diketahui, ketiga aktor tersebut beragama Islam. Meski demikian, direktur yang diketahui bernama Anubhav Sinha tersebut, tidak akan marah andai ketiga aktor tersebut tidak menyuarakan tentang kontroversi UU kewarganegaraan di India.
“Ketiga aktor dan penggemar mereka adalah salah sesuatu yang lain. Satu kata dari mereka dapat mempengaruhi jutaan orang,” ungkap Anubhav Sinha sebagaimana dilansir Reuters.
“Aku mengerti mengapa mereka tidak bisa berbicara. Saya tidak akan marah kepada mereka,” tambah Sinha.
Menurutnya, mereka tidak perlu megatakan soal hukum atau kekerasan. Mereka cukup berkontribusi dalam debat saja.
“Saya tidak mengatakan mereka harus setuju dengan saya atau orang lain. Pendapat mereka bisa menjadi kebalikan dari apa yang kita miliki,” jelas Sinha.
Kedekatan Modi dengan sejumlah pesohor di India telah banyak diketahui. Modi secara teratur muncul ke publik bersama aktor perfilman India. Beberapa kritikus bahkan menemukan bahwa industri perfilman di India dipergunakan untuk meraih dukungan politik seperti pembuatan film biografi berjudul “PM Narendra Modi”
Bagi para pengunjuk rasa yang berasal dari Jamia Milia Islamia University New Delhi, Shah Rukh Khan dianggap sebagai penghianat. Menurutnya, kebisuannya seputar kontroversi UU Kewarganegaraan merupakan bagian dari penghianatan. Shah Rukh Khan sendiri tercatat pernah menjadi mahasiswa di Jamia Milia Islamia University New Delhi.
“Seseorang seperti dia yang diam saja tidak bisa diterima,” pungkas seorang demonstran, Zoya Nadeem Azmi. [Mohamad Deny Irawan]