Jenewa, Gontornews — Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebut penyebaran kasus virus korona di empat negara di luar Cina: Korea, Italia, Iran dan Jepang sebagi hal yang memprihatinkan.
Sejauh ini, WHO merilis bahwa 88.913 kasus virus korona terkonfirmasi yang sebagian besar kasus terjadi di Cina. Sementara di luar Cina, dari 8.739 kasus yang terkonfirmasi, 81 persen kasus berasal hanya dari empat negara yang tersebtu di atas.
“Epidemi di Republik Korea, Italia, Iran dan Jepang merupakan keprihatinan terbesar kami,” ungkap Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebagiamana dilansir laman resmi WHO.
Tedros juga mengonfirmasi bahwa WHO telah mengunjungi Iran untuk mengirim pasokan dan mendukung pemerintah Iran dalam menanggulangi penyebaran virus korona. Ia juga mengonfirmasi bahwa salah seorang staf WHO di Iran dinyatakan positif COVID-19. Meski demikian, ia hanya menderita penyakit ringan saja.
Sementara di Korea, Tedros mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima lebih dari 4.200 kasus dan 22 kematian akibat virus korona. Jumlah ini hampir setengah dari semua kasus yang terjadi di luar Cina.
WHO juga memastikan bahwa virus korona ini bukanlah virus seperti halnya influenza. Virus ini memiliki keunikan dengan fitur yang juga unik.
“Kami belum pernah melihat patogen pernafasan yang mampu menularkan ke manusia. Tetapi, (patogen ini) bisa diatasi dengan tindakan yang tepat.”
“Jika ini adalah epidemi influenza, kita berharap dapat melihat penularan komunitas yang lebih luas di seluruh dunia saat ini. dan upaya untuk memperlambat dan menahannya tidaklah layak.”
“Tetapi, penahanan COVID-19 telah dilakukan secara layak dan menjadi prioritas utama bagi semua negara,” imbuh Tedros.
Terakhir, Tedros menyarankan sejumlah negara untuk melaksanakan tindakan dengan mekanisme skenario “tiga C”: mengidentifikasi kasus pertama, kluster pertama dan bukti pertama penularan di masyarakat.
“Tindakan dasar dalam setiap skenario adalah sama. Tetapi, penekanannya dapat berubah terganung pada skenario sebuah negara.”
“Pesan kami ke semua negara adalah: ini bukan jalan satu arah. Kita bisa menekan (penyebaran) virus ini. Tindakan anda saat ini menentukan penyebaran wabah di negara anda. Tidak ada pilihan selain bertindak sekarang,” pungkas Tedros. [Mohamad Deny Irawan]