Beijing, Gontornews–Pejabat Cina telah membatasi PNS, mahasiswa dan anak-anak di wilayah minoritas Muslim untuk menjalankan puasa selama bulan Ramadhan, demikian informasi dari website pemerintah setempat yang telah memutuskan bulan suci dimulai pada hari Senin.
Partai Komunis yang berkuasa di negara ateis itu selama bertahun-tahun telah melarang pegawai pemerintah dan anak-anak untuk menjalankan puasa di Xinjiang, rumah bagi lebih dari 10 juta Muslim Uighur yang minoritas.
Dilxat Raxit dari Kongres Uighur Dunia, sebuah kelompok pengasingan mengutuk pembatasan dalam sebuah e-mail pada Senin, “China beranggapan bahwakeimanan muslim Uighur mengancam supremasi kepemimpinan Beijing.” Seperti diunggah Arab News (7/6)
Seorang pejabat Uighur di kota Tiekeqi kota bernama Ahmatjan Tohti mengatakan pertemuan pada Senin pekan lalu bahwa pejabat harus tegas menghentikan anggota partai, PNS, mahasiswa dan anak-anak memasuki masjid untuk kegiatan keagamaan selama satu bulan, menurut sebuah laporan terpisah pada website.
Sebuah situs web yang dikelola oleh biro pendidikan kabupaten Shuimogou di ibukota wilayah Urumqi diposting pemberitahuan pada Senin pekan lalu menyerukan  pencegahan siswa dan guru dari semua sekolah memasuki masjid untuk kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan.
“Anggota Partai, kader, PNS, mahasiswa dan anak di bawah umur tidak boleh melakukan kegiatan Ramadan dan tidak harus mengambil bagian dalam kegiatan keagamaan,” kata pemberitahuan di situs resmi kota Korla di pusat Xinjiang. [Fathur/DJ]