Sana’a, Gontornews — Sebuah pesawat mendarat di bandara di kota pelabuhan bagian selatan Yaman, Aden, Ahad (3/1). Inilah penerbangan komersial pertama yang tiba di bandara itu sejak serangan rudal mematikan yang menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai 110 lainnya pekan lalu.
Arabnews.com merilis, serangan pada Rabu itu terjadi beberapa saat setelah sebuah pesawat yang membawa anggota Kabinet Yaman mendarat dalam penerbangan dari ibukota Arab Saudi, Riyadh.
Perdana Menteri Yaman Maeen Abdulmalik Saeed menyebutkan, tiga rudal berpemandu presisi yang menghantam bandara itu, menargetkan pesawat yang membawa anggota Kabinet, aula kedatangan dan ruang VIP bandara. Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Pada hari Ahad, bandara menerima penerbangan maskapai Yaman yang tiba dari ibukota Sudan, Khartoum, menurut kantor berita SABA yang dikelola pemerintah Yaman. Menteri Dalam Negeri Yaman Ibrahim Haidan dan Gubernur Aden Ahmed Lamlas berada di bandara untuk menerima penerbangan itu, kata laporan itu.
Haidan mengatakan, pembukaan kembali bandara yang cepat telah menunjukkan “tekad pemerintah untuk mengatasi hambatan dan menghadapi kesulitan” yang disebabkan oleh serangan Rabu.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 25 orang, termasuk tiga pekerja dari Komite Palang Merah Internasional, dan melukai 110 lainnya.
Perang di Yaman dimulai pada 2014 ketika milisi Houthi yang didukung Iran menyerbu bagain utara Yaman dan ibukota, Sanaa. Tahun berikutnya, koalisi Arab turun tangan untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi ke tampuk kekuasaan. Hadi telah tinggal di Riyadh.
Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional menuduh Houthi melakukan serangan bandara serta serangan pesawat tak berawak di Istana Mashiq di Aden tak lama setelah perdana menteri dan kabinetnya dipindahkan ke sana Rabu.
Para menteri Yaman kembali ke Aden dari Riyadh setelah dilantik pekan lalu sebagai bagian dari perombakan Kabinet. Perubahan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan dengan Dewan Transisi Selatan (STC) yang separatis. STC adalah kelompok payung milisi yang berusaha memulihkan Yaman selatan yang merdeka, yang ada sejak 1967 hingga unifikasi pada 1990.
Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional telah bekerja dari pengasingan di Riyadh selama perang saudara bertahun-tahun di negara itu.
Sementara itu, di kota pelabuhan strategis Hodeida, tiga orang termasuk dua wanita dan seorang pria, tewas ketika sebuah peluru mendarat pada Jumat di sebuah aula pernikahan di distrik Al-Hawk saat perayaan pernikahan sedang berlangsung, kata pejabat setempat dan PBB. Kepala misi PBB ke Hodeida, pensiunan Jenderal Abhijit Guha, mengutuk penembakan tersebut. []