Amman, Gontornews — Yordania pada hari Ahad (27/12) mengonfirmasi dua kasus varian virus korona yang sangat menular pada seorang pria dan istrinya yang datang dari Inggris.
Menteri Kesehatan Nazir Obeidat mengatakan, pasangan Yordania itu melakukan perjalanan ke Inggris pada 19 Desember dan ditemukan terinfeksi virus jenis baru tersebut setelah diuji dan diisolasi.
Arabnews.com merilis, pasangan itu masih di karantina dan diawasi oleh ahli medis sesuai dengan protokol virus, kata Obeidat, seraya menambahkan mereka berdua dalam kondisi “kesehatan yang sangat baik”.
Strain baru virus muncul awal bulan ini di Inggris dan telah mencapai beberapa negara Eropa, serta Jepang dan Kanada.
Virus baru, yang dikhawatirkan para ahli lebih menular, membuat lebih dari 50 negara untuk memberlakukan pembatasan perjalanan ke atau dari Inggris.
Yordania termasuk di antara negara yang telah melarang penerbangan dari Inggris sejak Senin hingga 3 Januari 2021.
Negara Timur Tengah itu telah secara resmi mencatat lebih dari 286.356 kasus virus korona baru dan lebih dari 3.729 kematian.
Pada pertengahan Desember, Yordania mengumumkan telah menyetujui penggunaan vaksin virus corona Pfizer-BioNTech.
Obeidat mengatakan bulan lalu bahwa vaksin akan didistribusikan secara gratis kepada warga Yordania serta penduduk asing.
Sejak virus pertama kali muncul awal tahun ini, Yordania telah memberlakukan pembatasan ketat. Sekolah dan universitas masih ditutup dan jam malam diberlakukan di seluruh negeri. []