Kabul, Gontornews — Jurubicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menyebut bahwa pihaknya akan ikut menyertakan perwakilan kelompok wanita untuk pembicaraan damai antara Taliban dengan Pemerintah Afghanistan. Langkah ini diambil menyusul adanya tuntutan dari peserta perundingan damai agar menyertakan perempuan dalam forum tersebut.
“Akan ada perempuan yang hadir di antara anggota delegasi Taliban dalam perundingan damai di Doha, Qatar,” ungkap Zabihullah Mujahid sebagaimana dilansir Reuters.
“Wanita-wanita ini tidak memiliki hubungan keluarga dengan pejabat senior Taliban. Mereka adalah warga Afghanistan seutuhnya baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Mereka telah lama menjadi pendukung dan menjadi bagian penting dalam perjuangan Imaroh islam,” tambah Zabihullah.
Pertemuan yang rencananya akan dilaksanakan pada 19-21 April 2019 mendatang rencananya akan melibatkan sekitar 150 delegasi dari kedua belah pihak. Bahkan, menurut Reuters, para delegasi berlatar belakang politisi dan tokoh masyarakat di Afghanistan.
Terkait dengan langkah ini, aktifis wanita Afghanistan, Fawzia Koofi berujar bahwa melibatkan wanita dalam delegasi tersebut merupakan langkah yang bagus. Ia berdalih hanya wanita yang mampu merasakan rasa sakit dan kesedihan yang dialami oleh wanita.
“Hanya wanita yang bisa merasakan rasa sakit dan kesedihan yang diderita wanita Afghanistan. Kehadiran perempuan sebagai legislator Taliban menunjukkan bahwa ideologi Taliban telah berubah,” pungkasnya. [Mohamad Deny Irawan]