Batang, Gontornews — Sekitar 149 santri kelas 5 KMI Pondok Modern Tazakka, Batang, Jawa Tengah, mengikuti pelatihan bagi calon pembina pramuka, Kursus Mahir tingkat Dasar (KMD). Kegiatan yang berlangsung pada 5-9 Juni 2024 tersebut dilaksanakan di dua lokasi, yaitu: di Aula Rabithah untuk penyampaian materi dan Bumi Perkemahan Wisata Agro Selopajang Timur, yang berjarak 8,9 kilometer tenggara Tazakka.
Kepala Staf Majelis Pembimbing Koordinator Harian (Mabikori) PM Tazakka, Nur Mahmudi, mengatakan program KMD di PM Tazakka dilaksanakan secara tematik. Ia menjelaskan bahwa kepramukaan tematik merupakan pemberian materi kepramukaan dengan tema-tema khusus seperti tema penyelamatan (Search and Rescue/SAR), tema preventif seperti simulasi kebakaran, tema vokasi (jurnalistik), tema keamanan (cyber security).
“Beberapa tema praktis lain juga meliputi tema-tema yang terkait dengan keterampilan hidup yang dibutuhkan oleh para pegiat pramuka di era milenial,” kata Mahmudi kepada Gontornews.com.
Dalam sambutannya, Pimpinan PM Tazakka Dr KH Anang Rikza Masyhadi mengatakan, isu utama kepramukaan hari ini, tentunya selain pendidikan kepemimpinan, yaitu keberpihakan pada lingkungan dan masyarakat. Bagi lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor itu, pramuka harus menjadi solusi bagi problematika lingkungan.
“Jiwa pramuka itu jiwa menolong, jiwa gotong royong, jiwa empati. Jadi, jiwa pramuka itu sejalan dengan jiwa santri dan jiwa Muslim. Maka, seorang santri pramuka atau pramuka santri itu sebetulnya ibarat satu tarikan nafas,” ungkap Kiai Anang dalam akun Instagram-nya, @Anangrikza.
Kiai Anang menambahkan, Tazakka telah menerapkan konsep pramuka tematik sejak 4 tahun lalu bagi SDM pelatih-pelatih pramuka internal. Tidak hanya itu, melalui program ini pula, Tazakka juga terus menjalin kerjasama dan sinergi kolaboratif dengan berbagai pihak seperti kepolisian, TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan SAR Nasional (BASARNAS), Pemadam Kebakaran (DAMKAR) hingga Tim Medis. [Mohamad Deny Irawan]