Teheran, Gontornews — Menteri Kebudayaan Iran, Ali Jannati, Minggu (29/5) mengatakan, Iran tidak akan mengambil bagian dalam haji tahun ini. Tahun lalu Iran mengirim lebih dari 60 ribu jamaah haji.
Pengumuman Ali Jannati yang dilaporkan oleh Agence France Presse, ini terjadi hanya dua hari setelah delegasinya meninggalkan Arab Saudi usai pertemuan dengan pihak Saudi. Perundingan itu tanpa hasil apapun.
Iran menyebutkan, kegagalan perundingan itu karena ‘hambatan’ yang sengaja dimunculkan oleh Arab Saudi.
Kementerian Haji dan Umrah Saudi, Jumat menuduh delegasi haji Iran telah bermain politik dengan menolak menandatangani berita acara kesepakatan negosiasi awal pekan ini antara kedua negara.
“Kami telah menawarkan ‘banyak solusi’ untuk memenuhi serangkaian tuntutan yang diminta oleh Iran dalam dua hari perundingan,†papar Kementerian Haji dan Umrah Saudi.
Kesepakatan telah dicapai di beberapa daerah, termasuk penggunaan visa elektronik yang dapat dicetak oleh peziarah Iran. Meski misi diplomatik Saudi di Iran tetap ditutup.
Riyadh telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran pada Januari setelah warga Iran membakar kedutaan dan konsulat Saudi di Iran menyusul eksekusi mati ulama Syiah terkemuka.
Meskipun hubungan kedua negara memanas, namun Arab Saudi tetap berkomitmen untuk melayani jamaah haji dari Iran.
Kementerian itu menyatakan, delegasi Iran telah dibuat nyaman selama mereka tinggal sementara di Jeddah, termasuk memberi kesempatan kepada mereka untuk melaksanakan umrah.
Menurutnya, telah ada diskusi yang intens pada perundingan dua hari itu. Termasuk visa untuk jamaah haji Iran yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Swiss di Iran.
Awal bulan ini, Iran telah menuduh Saudi melakukan ‘sabotase’ haji. Teheran mengatakan Riyadh telah bersikeras bahwa visa bagi warga Iran dikeluarkan di negara ketiga, dan tidak mengizinkan pesawat Iran mendarat di Saudi.
Namun Kementerian Haji Saudi mengatakan Jumat bahwa Riyadh telah setuju untuk mengizinkan Iran memperoleh visa melalui Kedutaan Besar Swiss di Teheran.
Riyadh juga setuju untuk mengizinkan beberapa operator Iran menerbangkan jamaah haji ke Saudi meskipun larangan dikenakan pada penerbangan Iran.
Perundingan pekan lalu adalah upaya kedua dari kedua negara untuk mencapai kesepakatan penyelenggaraan haji tahun ini. Putaran pertama pembicaraan kedua negara yang diadakan April di Arab Saudi dinilai berhasil.
Kementerian Saudi mengatakan, penyelenggara haji Iran akan bertanggung jawab di hadapan Allah atas gagalnya jamaah haji Iran menunaikan ibadah haji tahun ini. [Rusdiono Mukri]