Jenewa, Gontornews — Badan urusan pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan, lebih dari 700 pengungsi mungkin telah tewas di tiga perahu yang tenggelam di Laut Mediterania, selatan Italia, dalam beberapa hari terakhir.
Berbicara kepada Al Jazeera dari Jenewa, William Spindler, jurubicara UNHCR untuk Eropa, mengatakan ada serentetan insiden perahu tenggelam di Mediterania pekan lalu.
Insiden pertama terjadi Rabu. Sebuah perahu yang membawa sekitar 600 orang tenggelam. “Sejumlah orang dinyatakan masih hilang,” kata Spindler.
Insiden kedua terjadi Kamis dan yang ketiga Jumat. Dari ketiga insiden ini lebih dari 700 orang hilang, diduga tenggelam.
“Ada sejumlah kapal mencoba meninggalkan Libya menuju Italia, dan operasi penyelamatan sedang berlangsung,” paparnya.
Spindler mengatakan, kini saatnya mencegah para pengungsi melayari laut dengan perahu-perahu kecil.
“Sangat sulit untuk mencegah mereka melakukan hal ini. Dalam pandangan kami, apa yang perlu dilakukan adalah menawarkan alternatif hukum untuk para pengungsi yang paling rentan agar bisa melakukan perjalanan ke Eropa. Mereka berani menempuh perjalanan berbahaya karena mereka tidak memiliki pilihan,” katanya.
Carlotta Sami, juru bicara UNHCR, mengatakan kepada kantor berita Associated Press melalui telepon sekitar 100 orang hilang dari kapal yang tenggelam Rabu.
Dia mengatakan, sekitar 550 orang lainnya hilang dari kapal yang tenggelam Kamis.
Pengungsi mengatakan, perahu yang membawa sekitar 670 orang tidak bermesin dan sedang ditarik oleh kapal lain sebelum terbalik dan tenggelam.
Sekitar 25 orang selamat dalam insiden itu, 79 orang lainnya diselamatkan oleh kapal patroli, dan 15 mayat ditemukan.
Sami mengatakan, 45 mayat lagi ditemukan di kapal yang karam pada hari Jumat, dan sejumlah orang dilaporkan hilang.
Dalam insiden terpisah, 19 pengungsi diselamatkan dari sebuah kapal di Selat Inggris. Demikian kantor berita AFP mengutip para penjaga pantai. [Rusdiono Mukri]