Idlib, Gontornews — Rusia dengan marah membantah pesawatnya telah melakukan serangan udara terhadap Kota Idlib yang dikuasai pemberontak Suriah. Pertahanan Sipil Suriah mengatakan, serangan itu telah menewaskan sedikitnya 50 orang.
“Pesawat-pesawat Rusia tidak melakukan serangan apa pun di Provinsi Idlib,” kata Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, dalam sebuah pernyataan.
Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan pada hari Selasa korban tewas 23 orang, termasuk tujuh anak.
Menurut Rami Abdul-Rahman, kepala Observatorium, serangan yang dilakukan Senin (30/5) malam pukul sepuluh waktu Idlib, telah menghancurkan daerah sekitar Rumah Sakit Nasional dan bagian lain dari pusat kota.
“Itu serangan udara yang paling intensif di Idlib sejak diberlakukannya gencatan senjata,” kata Rahman kepada kantor berita AFP sebagaimana dikutip Al Jazeera, Selasa (31/5).
“Meskipun Idlib tidak tercakup dalam area gencatan senjata, namun suasananya sudah relatif tenang.â€
Konflik Suriah, yang dimulai dengan protes damai di bulan Maret 2011, telah berubah menjadi perang saudara.
Menurut perkiraan PBB, konflik itu telah menewas lebih dari 250 ribu orang. Sementara setengah penduduk negara itu telah mengungsi. [Rusdiono Mukri]