Singapura, Gontornews — Pemerintah Singapura, Jum’at (23/7/2021), melaporkan bahwa pihaknya berhasil memvaksinasi 75 Persen populasi warganya dalam empat pekan terakhir. Karena percepatan vaksinasi, kini, lebih sedikit warga Singapura yang tidak mendapatkan vaksin ketimbang yang sudah mendapatkan vaksin.
Sementara itu, Pemerintah Singapura melansir jika pemberian vaksin sangat efektif dalam mencegah infeksi Covid-19 dengan gejala berat. Pemerintah juga menggarisbawahi jika mereka yang telah mendapatkan vaksin tetap dapat menularkan virus sehingga inokulasi tidak cukup untuk menghentikan penyebaran.
Dari 1.096 kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi dalam 28 terakhir, 484 warga, atau 44 persen populasi, telah mendapatkan vaksin penuh. Sementara 30 persen warga baru mendapatkan vaksin sebagian dan 25 persen pasien infeksi Covid-19 dalam periode tersebut belum mendapatkan vaksin.
Tujuh kasus infeksi Covid-19 bergejala berat yang membutuhkan oksigen dan satu warga dalam kondisi kritis bukan termasuk golongan penerima vaksin penuh.
“Ada bukti berkelanjutan bahwa vaksinasi membantu mencegah penyakit serius ketika seorang terinfeksi,” ungkap pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Singapura.
Otoritas kesehatan Singapura tersebut tidak menutup kemungkinan mereka yang telah mendapatkan vaksin untuk tertular virus. Namun, itu bukan bukti bahwa vaksin tidak efektif. Tetapi, mereka yang telah mendapatkan vaksin dan terinfeksi, mereka tidak menunjukkan gejala ataupun bergejala ringan.
“Semakin banyak orang yang menerima vaksin di Singapura, kita akan melihat lebih banyak infeksi terjadi di antara orang-orang penerima vaksin,” ungkap Teo Yik Ying, Dekan Saw Swee Hock School of Public Health dari National University of Singapura (NUS), sebagaimana dilansir Reuters.
“Penting untuk membandingkan dnegna proporsi orang yang tetap tidak divaksinasi. Semisal Singapura mencapai tingkat 100 persen vaksinasi penuh. Maka semua infeksi tentu saja berasal dari penerima vaksin dan tidak ada kelompok yang belum menerima vaksin,” imbuhnya.
Secara teknis, Singapura menggunakan dua dosis vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna dalam kampanya vaksinasi nasionalnya. [Mohamad Deny Irawan]