Garut, Gontornews — Banjir bandang mengakibatkan jembatan penghubung satu-satunya antara Kampung Sukalilah dan Kampung Cipelag di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut terputus. Ribuan jiwa terisolir dan seluruh aktivitas masyarakat terhambat.
Hal ini sesuai dengan laporan dari Tim program ACT Kabupaten Garut Rizky Nugraha yanf menyatakan terputusnya jembatan. Meski saat ini jembatan sementara sudah dibangun, kata Rizky, jembatan tersebut sangat ringkih dan menimbulkan kekhawatiran pelintas saat melewatinya.
βJembatan sementara sudah dibangun, menggunakan material kayu dan bambu. Untuk sementara masih bisa dilewati namun sangat ringkih, khawatir tidak bertahan lama,β ujarnya dilansir dari laman ACTNews Kamis (11/11).
Rizky khawatir, musim penghujan seperti ini, hujan deras bisa saja kembali terjadi dan mengakibatkan air sungai kembali meluap. Jembatan penghubung juga memungkinkan terputus.
Banjir waktu lalu nampaknya menyebabkan puluhan hektar pertanian milik warga terendam lumpur sehingga berpotensi gagal panen. Padahal, tahun ini menurut warga sekitar panen akan terjadi di akhir tahun.
Selain itu, banjir mengakibatkan lima rumah rusak parah. Rumah tersebut bahkan rata dengan tanah tanpa sisa puing-puing. Rizky melanjutkan, warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah masih mengungsi di rumah tetangganya. Sementara beberapa lainnya tinggal di tenda pengungsian.
βWarga sangat membutuhkan bantuan berupa pakaian, bahan makanan, alas tidur, obat-obatan, selimut dan beberapa perlengkapan lainnya. Saat ini, baru sebagian bantuan yang bisa memenuhi kebutuhan warga,β kata Rizky.
Untuk itu, MRI-ACT Kabupaten Garut tengah memaksimalkan upaya dalam proses evakuasi warga dan mendistribusikan peralatan kebersihan. Rizky berharap, kebaikan Sahabat Dermawan bisa membersamai para penyintas banjir di Garut. []