Jakarta, Gontornews – Ketua Pelaksana Reuni Abu Sittin di Jakarta, Muhamad Faiq Hafidh memastikan bahwa pertemuan reuni Abu Sittin adalah kabar baik bagi mereka yang senang silaturahim. Menurut alumnus Gontor 1977 tersebut, reuni Abu Sittin layak diapresiasi karena dianggap sebagai pelopor reuni alumni Gontor.
Terlebih, dalam pertemuan reuni Abu Sittin tahun 2018 ini, makna dari perkumpulan Abu Sittin diperluas dari yang sebelumnya untuk alumi Gontor tahun 1960-an menjadi alumni Gontor yang telah berumur 60 tahun.
“Sejak reuni Abu Sittin ditambah kepada mereka yang sudah berumur 60 tahun, sebetulnya, ini merupakan sinyal bagi alumni Gontor berusia 60 tahun agar memandang positif pertemuan Abu Sittin,” kata Muhamad Faiq Hafidh kepada Gontornews.
“Seiring dengan terbatasnya alumni Gontor tahun 1960-an, makna perluasaan diperlukan agar istilah Abu Sittin tidak hilang begitu saja,” tambah Faiq.
Dalam pertemuan yang menagendakan tausiyah Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), KH Hasan Abdullah Sahal tersebut, alumni bersepakat untuk untuk tidak membicarakan hal-hal selain menyampaikan nilai-nilai perjuangan, nilai ukhuwah serta nilai-nilai persahabatan Lillāhi ta’āla.
“Allah sudah memeprtemukan kami untuk beribu alasan, untuk saling memberi, menerima persahabatan hingga belajar untuk menyampaikan nilai-nilai perjuangan dalam masyarakat,” ungkap koordinator Abu Sittin, KH Saefuddin Arief.
“Kami mempunyai motto saling mengisi dan beribadah. Jadi (perkumpulan Abu Sittin) ini adalah orang-orang yang bersilaturahim karena Allah swt tanpa ada hubungan darah maupun nasab,” tambah Kiai Adin, sapaan akrab KH Saefudin Arief.
Sementara itu, selaku tuan rumah reuni Abu Sittin, Ketua IKPM Jakarta, KH Budiman Latief mengajak seluruh alumni Gontor berusia 60 tahun ke atas untuk ikut bergabung dalam reuni Abu Sittin,” pungkas Ustadz Budiman Latief. [Mohamad Deny Irawan]