Ouagadougou, Gontornews — Seorang anggota parlemen Burkina Faso, Oumaru Dicko tewas di provinsi Sahel, jalan antara Djibo dan ibukota Ouagadougou. Wakil Walikota Djibo ini tewas setelah kendaraan yang tumpanginya ditabrak alat peledak improvisasi (IED).
Menurut salah satu saksi mata mengatakan, kendaraan yang ditumpangi Dicko dan tiga orang lainnya ditabrak. Warga yang menyaksikan mencoba untuk menyelamatkan Dicko namun orang-orang bersenjata yang tidak dikenal mendekati dan membawa mereka pergi untuk dieksekusi.
“Kami mengeluarkan mereka yang terluka dari mobil. Para penyerang membawa mereka pergi dan kami mendengar suara tembakan,” kata seorang saksi mata, berbicara kepada RFI.
Sejauh ini, tidak ada kelompok bersenjata yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Serangan yang terjadi Senin (4/11) adalah serangan pertama yang menewaskan seorang anggota parlemen di tengah meningkatnya konflik di Burkina Faso sejak perubahan rezim akibat kudeta pada tahun 2015.
Tidak adanya klaim bertanggung jawab atas serangan di Burkina Faso adalah hal yang biasa. Meskipun sebagian besar kasus dikaitkan dengan kelompok-kelompok bersenjata termasuk Ansar ul Islam, Jama’at Nasr al-Islam wal Muslimin (JNIM) dan Negara Islam di Greater Sahara (ISGS), yang beroperasi di Burkina Faso dan wilayah Sahel yang lebih luas di Afrika.
Setahun ini, konflik di Burkina Faso telah menyebabkan hampir 1.700 kematian menurut data dari Proyek Data Lokasi & Peristiwa Konflik Bersenjata (ACLED). Jumlah tersebut lebih besar daripada konflik yang terjadi di negara tetangga di Mali.
Kejadian tersebut juga telah memicu krisis kemanusiaan di mana hampir setengah juta orang mengungsi secara internal (IDP) dan terpaksa meninggalkan rumah mereka.[Devi Lusianawati]