Dhaka, Gontornews — Kebakaran melanda sebuah depot kontainer di bagian tenggara Bangladesh, menewaskan sedikitnya 49 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya, kata para pejabat, Ahad (5/6).
Laman dw.com merilis, kebakaran terjadi di BM Inland Container Depot di Sitakunda, sekitar 40 kilometer dari pelabuhan utama Chittagong, Bangladesh.
Sementara penyebab kebakaran belum diketahui, penduduk setempat melaporkan bahwa telah terjadi ledakan dalam wadah penuh bahan kimia yang menghancurkan jendela-jendela rumah di dekatnya.
Main Uddin, direktur jenderal dinas pemadam kebakaran dan pertahanan sipil Bangladesh, mengatakan sedikitnya lima petugas pemadam kebakaran termasuk di antara yang tewas, dan sedikitnya 15 dirawat karena luka bakar.
Setelah ledakan awal sesaat sebelum tengah malam, terjadi beberapa ledakan yang menyebabkan api menyebar ke seluruh depot.
Petugas pemadam kebakaran masih bekerja untuk mengendalikan api dan ahli bahan peledak dari militer Bangladesh dipanggil untuk membantu. Petugas pemadam kebakaran Anisur Rahman mengatakan, upaya itu diperburuk karena ledakan kimia skala kecil yang dipicu oleh api yang menyebar ke seluruh depot.
Banyak dari korban dibawa ke Chattogram Medical College Hospital untuk perawatan.
Ahli bedah sipil Chittagong Mohammed Elias Hossain mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat karena beberapa yang terluka berada dalam kondisi kritis, dan mengajukan permohonan untuk donor darah darurat. Panggilan bantuan juga ditujukan kepada semua dokter di wilayah tersebut untuk membantu mengatasi situasi itu.
Mominur Rahman, kepala administrator distrik Chittagong, mengatakan bahwa sementara api sebagian besar terkendali, masih ada “beberapa kantong api di depot.”
Bangladesh merupakan pemasok pakaian utama ke sejumlah negara Barat. Depot yang terbakar itu berisi jutaan dolar produk garmen yang menunggu untuk diekspor.
Kecelakaan di industri Bangladesh kerap terjadi. Pada 2012, setidaknya 117 pekerja tewas ketika mereka terjebak di balik pintu keluar yang terkunci di sebuah pabrik garmen di Dhaka. Tahun berikutnya, pabrik garmen Rana Plaza di luar Dhaka runtuh, menewaskan lebih dari 1.100 orang.
Pada 2019, kebakaran melanda bagian tertua Dhaka dan menewaskan sedikitnya 67 orang.
Tahun lalu, kebakaran di fasilitas makanan dan minuman di luar ibukota menewaskan sedikitnya 52 orang. Banyak korban terjebak di dalam karena pintu yang terkunci secara ilegal.[]