Aden, Gontornews — Pejuang separatis yang didukung UEA telah mengambil alih sejumlah kamp militer di Provinsi Abyan, Yaman selatan. Ini menyusul terjadinya bentrokan baru dengan pasukan yang loyal kepada pemerintah yang diakui secara internasional.
Kedua belah pihak merupakan sekutu dalam koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi-UEA melawan gerakan pemberontak Houthi yang telah mengambil alih ibukota, Sana’a, dan sebagian besar kota-kota besar pada tahun 2014.
Tetapi awal bulan ini, milisi Sabuk Keamanan dari Dewan Transisi Selatan (STC) yang pro-pemisahan, memutuskan hubungan dengan pemerintah dan merebut markas sementara Aden. PBB mengatakan sedikitnya 40 orang tewas dalam beberapa hari pertempuran di Aden, yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Di tengah meningkatnya ketegangan, Sabuk Keamanan pada Selasa (20/8) menyerbu sebuah kamp militer milik pasukan khusus pemerintah di Zinjibar, sekitar 60 km di timur Aden di Provinsi Abyan. Kantor berita The Associated Press menyebutkan, bentrokan itu menewaskan sedikitnya tiga warga sipil dan melukai sembilan lainnya.
Secara terpisah, Gubernur Abyan Abu Bakar Hussein mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa separatis juga telah merebut kamp militer terdekat di Al-Kawd.
Setidaknya empat personel militer – dua separatis dan dua pasukan pemerintah – tewas dan 23 lainnya cedera dalam pertempuran itu, kata Hussein, seraya menambahkan bahwa 1.100 tentara telah ditempatkan di Zinjibar. [RM]