Pasang Iklan Pasang Iklan
  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah
Kamis, 28 Januari, 2021
Gontornews
  • Home
  • GN
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Cahaya
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
    • Wali Santri
No Result
View All Result
Gontornews
No Result
View All Result
Home Keluarga

Berpikir Tingkat Tinggi Cegah Anak Berperilaku Negatif

Rusdiono Mukri by Rusdiono Mukri
9 Agustus 2020
in Keluarga
0
Foto: Muhammadiyah Mampang Depok

Depok, Gontornews — Anak-anak Indonesia tidak terbiasa diajarkan dengan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills) sejak dini. Akibatnya, ketika dewasa mereka tidak bisa berpikir rasional. Muncul tawuran, senang mencontek ketika ujian, gemar menyebar berita bohong (hoax), dan perbuatan tidak terpuji lainnya.

Demikian disampaikan Ketua Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Institut Agama Islam Sahid (INAIS) Bogor, Tita Hasanah MSi, dalam Webinar “Membangun HOTS (Higher Order Thinking Skills) Bagi Anak Usia Dini”, Sabtu (8/8).

Dalam Webinar yang diadakan oleh Muhammadiyah Mampang Depok bekerjasama dengan Prodi PIAUD INAIS Bogor itu, Tita Hasanah menerangkan tentang pentingnya membiasakan anak usia dini untuk berpikir tingkat tinggi agar anak tidak berperilaku negatif ketika dewasa kelak. “Di sinilah pentingnya membangun komunikasi yang positif antara orangtua atau guru dengan anak,” ujar Tita dalam seminar online melalui aplikasi Zoom yang terkoneksi ke YouTube itu.

Menurut Tita ada empat hal yang mempengaruhi HOTS. Pertama, karakteristik orangtua dan guru. “Orangtua dan guru harus mempunyai kompetensi untuk mengajarkan HOTS, tidak hanya sekedar semangat,” papar magister lulusan IPB itu.

BACA JUGA

Mengapa Anak Dilarang Keluar Waktu Magrib?

Pengasuhan Ala Rasulullah SAW

Perbaiki Perilaku Anak dengan Rutin Adakan Evaluasi Harian

Menciptakan Sekolahrumah yang Nyaman dan Menyenangkan

Dampak Kekerasan Verbal pada Anak

Kedua, gaya pengasuhan. Menurut Tita, orangtua dan guru harus mengembangkan gaya pengasuhan yang lebih otoritatif. “Gaya pengasuhan ini penting untuk mengajarkan HOTS,” terang ibu tiga anak itu.

Ketiga, adanya lingkungan keluarga yang mendukung. Tidak hanya keluarga, HOTS juga membutuhkan lingkungan masyarakat yang mendukung.

Keempat, komunikasi. Membangun HOTS untuk anak usia dini, lanjut Tita, memerlukan komunikasi yang positif antara orangtua atau guru dengan anak. Komunikasi harus berjalan dua arah. “Hilangkan hambatan-hambatan komunikasi antara orangtua atau guru dengan anak. Misal jangan melabel anak-anak dengan sebutan yang negatif,” ujar wanita kelahiran 1976 itu.

Mengutip Resnick (1987), Tita mengatakan HOTS adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar.

Tita menyebutkan, membangun HOTS harus dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan tahapan “mengingat”, “memahami”, dan “menerapkan”, anak-anak mesti diajarkan dengan tahapan selanjutnya yaitu “menganalisis”, “mengevaluasi”, dan “mencipta”. Keenam tahapan ini harus diajarkan kepada anak-anak. Namun, sayang dalam praktik pembelajaran untuk anak usia dini, guru seringkali langsung melompat ke tahap keenam yaitu “mencipta”.

“Di TK, misalnya, anak-anak langsung diajarkan ke tahap keenam ‘mencipta’. Akibatnya, kalau menggambar, mereka meniru atau disuruh gurunya. Bukan dari hasil proses pemahaman, menganalisis atau mengevaluasi,” ujarnya dalam Webinar yang dimoderatori oleh Masyiani Mina Laili SPd MSi. []

Tags: Anak usia dinihots
ShareTweetSend
Previous Post

Pandemi Covid-19 Tembus 19.785.628: Bertambah 253.091 Kasus dan 5.375 Kematian

Next Post

Lembaga Eijkman: Vaksin Idealnya Sekali Seumur Hidup

Rusdiono Mukri

Rusdiono Mukri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Klik Untuk Memesan Buku

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gontor Bersiap Bangun Fakultas Kedokteran

Gontor Bersiap Bangun Fakultas Kedokteran

18 Oktober 2019
Foto: Riau pos

Dukung Gerakan Nasional Wakaf Uang, HNW: Potensi Besar Umat Islam untuk Indonesia Kembali Terbukti

26 Januari 2021
Aksi Sigap Yayasan Azzavirtium Indonesia Peduli Bencana

Aksi Sigap Yayasan Azzavirtium Indonesia Peduli Bencana

25 Januari 2021
Alumni Gontor Angkatan 1980 Gelar Ramah Tamah di Bogor

Alumni Gontor Angkatan 1980 Gelar Ramah Tamah di Bogor

23 Januari 2021
Informasi Pendaftaran Santri Baru Ma’had Al-Muqoddasah Li Tahfidzil Qur’an

Informasi Pendaftaran Santri Baru Ma’had Al-Muqoddasah Li Tahfidzil Qur’an

22 Desember 2020
Foto: Arabnews.com

Protes Kekerasan di Tripoli, Lebanon, Terus Berlanjut

28 Januari 2021
Bahrain akan menangguhkan layanan makan malam di restoran dan kafe selama tiga pekan. (AFP)

Bahrain Tutup Restoran, Kafe dan Sekolah Demi Menahan COVID-19

28 Januari 2021
OJK Setujui Penggabungan Tiga Bank Syariah

OJK Setujui Penggabungan Tiga Bank Syariah

28 Januari 2021
Cina Ambil Sampel Tes Covid-19 dari Anus?

Cina Ambil Sampel Tes Covid-19 dari Anus?

28 Januari 2021
Program Ramadhan, Masjid Istiqlal Siap Antar Takjil dan Tausiyah Online

MUI akan Gelar Muhasabah dan Istighatsah Secara Live di Masjid Istiqlal

27 Januari 2021
Gontornews

Kantor :
Jalan Taman Sejahtera No.1A RT.06 RW.03 (Area Masjid Jami' Al-Munir) Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan
Telp : 021-29124801
Fax : 021-29124802
Layanan Pelanggan : 0819-1515-1456 (Khusus WA)
Email :
sirkulasi@gontornews.com
iklan@gontornews.com
penjualan@gontornews.com

Cari

No Result
View All Result

Tentang Kami

  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah

© 2018 gontornews.com. All Rights Reserved

  • Home
  • GN
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Cahaya
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
    • Wali Santri
No Result
View All Result

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com