Jakarta, Gontornews — Kementerian Agama (Kemenag) melalui Subdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) mengadakan kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) strategi melanjutkan studi program sarjana (S1) ke luar negeri.
“Kegiatan ini guna mempersiapkan siswa madrasah melanjutkan studi S1 ke luar negeri yang merupakan program rutin yang sudah berjalan sejak tahun 2014,” kata Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ahmad Umar seperti dikutip kemenag.go.id.
Dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Bimtek yang diikuti Kepala MAN IC se-Indonesia dan beberapa MAN reguler di Jakarta, Rabu (30/5), Umar mengatakan, destinasi tidak lagi hanya fokus ke negara-negara Timur Tengah, tapi sudah bertambah ke beberapa negara Eropa dan Amerika.
Menurutnya, ada beberapa skema yg selama ini sudah diinisiasi dalam program ini, di antaranya dengan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan negara yang bersedia menanggung sepenuhnya beasiswa (free charge) tapi dengan seleksi yang ketat dan melihat prestasi siswa.
Skema lainnya, bagi perguruan tinggi yang memberikan bantuan biaya kuliah, Kementerian Agama memberikan biaya hidup (living cost) di negara tujuan.
Umar menyebutkan, skema beasiswa diharapkan tidak hanya bergantung pada anggaran yang disiapkan oleh Kemenag, tapi bisa juga dengan inisiasi lembaga atau madrasah dengan melakukan komunikasi langsung dengan perguruan tinggi yang ada di luar negeri.
Menurutnya, hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan networking. Salah satunya dengan menjadikan alumni yang pernah studi pada negara-negara tersebut sebagai PR (Humas) yang bisa menjembatani keberlangsungan program ini. [Rusdiono Mukri]