Pasang Iklan Pasang Iklan
  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah
Selasa, 19 Januari, 2021
Gontornews
  • Home
  • GN
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Cahaya
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
    • Wali Santri
No Result
View All Result
Gontornews
No Result
View All Result
Home Values Kolom

Buaian Sayang Pak Kiai: Catatan Kecil tentang KH Abdullah Syukri Zarkasyi

Oleh: Ahmad Fuadi, Alumni Gontor, Penulis novel Negeri 5 Menara.

Mohamad Deny Irawan by Mohamad Deny Irawan
22 Oktober 2020
in Kolom
0
Pimpinan Gontor, Dr KH Abdullah Syukri Zarkasyi, Wafat

Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Abdullah Syukri Zarkasyi. (Foto: Pondok Modern Darussalam Gontor)

Saya seperti sekarang ini, antara lain karena pernah diayun-ayun di “buaian sayang” seorang kiai, Pak Syukri. Buaiannya: kata-kata penuh energi yang menyetrum. Ketika saya nyantri di Gontor 1988-1992, petuah KH Abdullah Syukri Zarkasyi selalu kami tunggu-tunggu. Temanya macam-macam: visi ke depan, nilai, travelogue melawat ke Amerika dan lain-lain. Pidatonya itu bagai buaian bagi jiwa kami, ceritanya mengalir deras, menyetrum, menyemangati. Seingat saya, Pak Syukri selalu membanggakan santrinya, membesarkan hati kami, dan kami selalu dianggap anak-anak terbaiknya. Kalau beliau sudah naik podium, sudah pasti seisi aula bisa gemuruh oleh tepuk tangan atau oleh suara ketawa kami mendengar humornya.

Tapi begitu suara ketawa hilang, sesaat kemudian beliau mengubah nada bicara, jadi tegas. Kami seketika memasang muka serius, karena saat itu Pak Syukri menuntut kami mengerahkan segala upaya dan doa untuk menjadi yang terbaik. Beliau memang tak kenal tawar menawar untuk hasil yang terbaik, yang tercepat, yang terdepan. Target dan mimpi-mimpinya besar. Dan energi itu mengalir ke kami, untuk juga berani bermimpi besar. Mimpi yang ditumpangkan sepenuhnya pada doa, pada usaha, pada keikhlasan. Biasanya, selepas mendengar wejangannya, rasanya kami bagai bisa terbang dan melakukan apa saja.

Saat saya duduk di kelas akhir di Gontor, Pak Syukri mengajar pelajaran mantiq (logika) di kelas saya. Kelas ini juga kami tunggu-tunggu, karena kapan lagi langsung diajar kiai. Yang menyenangkan, Pak Syukri gemar berbagi hikayah, atau cerita-cerita inspiratif di luar pelajaran. Kami kembali dibuai di buaiannya.

Setamat Gontor, lama saya tidak kontak dengan Pak Syukri, sampai kemudian saya menulis novel Negeri 5 Menara tahun 2009. Di beranda rumah beliau di dekat pohon asem itu, saya untuk pertama kali berhadapan satu lawan satu dengan beliau. Saya deg-degan. “Kamu sudah saya tunggu-tunggu. Kamu itu sudah membuat bom. Bom kebaikan dalam bentuk buku, mengenalkan apa itu pesantren.” Kira-kira begitu kata-kata beliau yang saya ingat.

BACA JUGA

Dilema Pembelajaran Tatap Muka Awal Tahun 2021

Maraknya Kebohongan

Hentikan Drama dan Spiral Kekerasan

Puisi Rakitan

Presiden Jokowi, Ajari Kami Keadilan!

Tahun 2011 saya sowan lagi ke beliau, kali ini untuk meminta izin melakukan syuting film Negeri 5 Menara di Gontor. Hampir tidak mungkin terjadi, tapi beliau akhirnya mengiyakan, dan bahkan ikut pula jadi cameo. Setahun setelah itu Pak Syukri kena stroke dan sulit bicara. Tapi dalam kondisi sulit ini Pak Syukri pun terus mengayunkan buaiannya dengan cara lain. Dengan penuh semangat, walau stroke, beliau tetap hadir di acara-acara pondok. Membuat kita yang melihat, terharu, tapi juga tersemangati.

Terima kasih Pak Syukri karena terus mengayunkan buaian sayang buat kami sampai akhir hayat. Kini buaian itu boleh berhenti berayun ketika Pak Syukri diantar ke liang lahat esok hari. Tapi energi setrum Pak Syukri, akan terus berdenyut di hati kami, sepanjang hayat. Allahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu. Selamat jalan kiaiku, kiai kami.

Tags: Ahmad FuadiKH Abdullah Syukri ZarkasyiNegeri 5 MenaraPondok Modern Darussalam Gontor
Share2Tweet2Send
Previous Post

Sensasi Menulis Al-Qur’an Juz 29

Next Post

Terpapar Covid-19, Pemerintah Tutup 28 Sekolah di Perak

Mohamad Deny Irawan

Mohamad Deny Irawan

Reporter Media Online Gontornews.com

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Klik Untuk Memesan Buku

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kehidupan Muslim Timor Leste

Kehidupan Muslim Timor Leste

15 Maret 2020
Informasi Pendaftaran Santri Baru Ma’had Al-Muqoddasah Li Tahfidzil Qur’an

Informasi Pendaftaran Santri Baru Ma’had Al-Muqoddasah Li Tahfidzil Qur’an

22 Desember 2020
Lima Makanan Herbal Membantu Mengobati Cikungunya

Lima Makanan Herbal Membantu Mengobati Cikungunya

19 September 2018
foto: kompas.com

Merdeka Belajar: Konsep dan Implementasi di Era Digital

29 Februari 2020
Amanah dan Tanggung Jawab Pemimpin

Amanah dan Tanggung Jawab Pemimpin

19 Agustus 2018
Kementerian Kesehatan dan Pencegahan UEA mengatakan jumlah total kasus COVID-19 sejak pandemi dimulai telah mencapai 256.732, sedangkan jumlah kematian naik menjadi 751. (File / Reuters)

UEA Catat Jumlah Kasus COVID-19 Tertinggi Sejak Pandemi Dimulai

19 Januari 2021
Busyro Muqoddas: Bahaya Ancaman Oligarki Bisnis dan Politik, KPK Melemah!

PP Muhammadiyah: Kasus Penembakan 6 FPI Pelanggaran HAM Berat

19 Januari 2021
Foto: kesatu.co

HNW Pinta Menag Realisasikan Bantuan Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama di Luar Negeri

19 Januari 2021
Covid-19 Meningkat, Jepang Siap Melindungi Sistem Kesehatan

Covid-19 Meningkat, Jepang Siap Melindungi Sistem Kesehatan

19 Januari 2021
Covid-19 Meningkat, Sistem Kesehatan Ghana Rusak

Covid-19 Meningkat, Sistem Kesehatan Ghana Rusak

19 Januari 2021
Gontornews

Kantor:
Jalan Raya RS Fatmawati Jl. Madrasah Taman Sejahtera No.1A RT.06 RW.03 (Area Masjid Jami' Al-Munir) Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan
Telp: 021-29124801
021-29124802
Email:
sirkulasi@gontornews.com
iklan@gontornews.com
penjualan@gontornews.com

Cari

No Result
View All Result

Tentang Kami

  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah

© 2018 gontornews.com. All Rights Reserved

  • Home
  • GN
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Cahaya
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
    • Wali Santri
No Result
View All Result

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com