Tangerang, Gontornews — Lima mahasiswa semester 4 (genap) Progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Institut Daarul Qur’an (Idaqu) Jakarta menggelar kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 1 di SDN Cipondoh 5 yang berlokasi di Jl Raya Dongkal, RT 001/RW 009, Cipondoh Makmur, Kec Cipondoh, Kota Tangerang, Banten 15148. Kegiatan yang dilaksanakan pada 7 Maret 2023, itu menggunakan metode observasi secara langsung dalam mengamati ruang lingkup sekolah serta kegiatan pembelajaran di SDN Cipondoh 5. Mahasiswa yang ditugaskan mengikuti PLP 1 di SDN Cipondoh 5 tersebut yaitu Warda Syafni Zakiyah, Annur Nanda Arsi, Faridatul Fikriyyah, Aisyah Amalia, dan Apriyanti S dengan Dosen Pengampu Desi Setiyadi, MPd.
“Kegiatan PLP sangat membantu bagi kami, para guru dan pihak sekolah. Saya sebagai guru bidang studi senang melihat antusias dari murid kepada mahasiswa yang dapat membantu pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini juga memberi pengalaman kepada mahasiwa yang akan menyelesaikan program S1 dan menjadi seorang pendidik, karena hal ini harus dipelajari dan disiapkan dari sekarang, membiasakan lingkungan bersama anak-anak,” ungkap Abdul Syukur, guru kelas 4.
Apa Itu PLP?
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) merupakan salah satu mata kuliah wajib Progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Institut Daarul Qur’an Jakarta. Dalam kegiatan ini seluruh mahasiswa dapat melatih diri dan mengenal dunia keguruan secara nyata sebelum mereka benar-benar terjun ke dunia kependidikan.
Kegiatan PLP 1 ini bertujuan membangun landasan jatidiri pendidik atau tenaga kependidikan serta memperoleh pemahaman dan keterampilan mengenai visi dan misi sekolah, sarana dan prasarana, pengelolaan pendidikan, kegiatan pembelajaran di sekolah, ekstrakurikuler, pembiasaan positif, dan kultur sekolah tersebut, serta mendapat pengalaman dalam dunia pendidikan.
SD Negeri Cipondoh 5 merupakan salah satu sekolah dasar yang menerapkan pojok literasi guna membiasakan para siswa untuk gemar membaca karena buku merupakan jendela dunia. Dalam hal ini dapat meningkatkan budaya literasi di sekolah dan memotivasi siswa untuk rajin membaca di pojok literasi. Pojok literasi ini berlangsung selama 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran.
Apa Itu Pojok Literasi?
Pojok literasi atau pojok baca merupakan gerakan sekolah untuk meningkatkan minat baca siswa. Dengan pojok literasi, para siswa dapat mengakses bacaan-bacaan dari berbagai genre yang menjadi pusat perhatian di setiap ruang kelas. Tidak hanya buku pelajaran, buku-buku hiburan termasuk lagenda juga ada di pojok literasi dalam kelas. Pojok literasi kurang lebih serupa dengan perpuskaan mini.
“Pojok literasi ini menjadi hal penting bagi sekolah karena kami meyakini kegiatan pojok literasi dapat menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya membaca. Kegiatan ini juga mendukung pembelajaran agar berjalan secara efektif,” ucap Kepala SDN Cipondoh 5, Hj Juju Julaeha, SPd.
“Kemajuan teknologi dan informasi telah mengubah kebiasaan baru, bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut arus perkembangan dan informasi. Kebiasaan baru tersebut mengubah perilaku, khususnya anak-anak, melalui kegiatan literasi membaca. Kami berharap perilaku gemar membaca tumbuh di diri anak agar mampu ikut serta dalam kemajuan teknologi dan informasi,” sambung Ahmad Fadhlur Rahman, SAg, salah satu guru bidang studi.
Menurutnya, pojok literasi ini menambah ketertarikan siswa dalam membaca. “Pojok literasi dapat meningkatkan minat baca, baik itu siswa maupun guru, karena pojok literasi ini mempunyai ketertarikan sendiri,” paparnya.
“Dampak positif dari pojok literasi ini bisa membantu siswa menjadi gemar membaca dan meningkatkan wawasan karena tidak hanya menyediakan buku mata pelajaran saja namun juga buku cerita, baik itu legenda, dongeng, dan lain sebagainya,” ujar salah satu mahasiswa PLP Institut Daarul Qur’an Jakarta.
“Kalau menurut aku, pojok literasi itu menarik karena banyak gambar di ruangan kelas dan menjadi lebih bewarna,” ujar salah satu siswa kelas 4. []