London, Gontornews — Badan kesehatan nasional Inggris, Jumat (15/10/2021), menangguhkan laboratorium pengujian Covid-19 di Wolverhampton karena hasil tes yang salah. National Health Service (NHS) mendorong penyelidikan lebih lanjut tentang mengapa laboratorium itu melaporkan kesalahan hasil tes Covid-19 satu bulan yang lalu. NHS mewajibkan mereka yang terkonfirmasi positif untuk melakukan pengujian tes Covid-19 kembali.
NHS mengkhawatirkan hasil positif namun mendapatkan hasil tes aliran lateral (Lateral Flow Test/LFT) negatif di laboratorium pada periode 8 September sampai 12 Oktober. Kesalahan tersebut bisa bermakna bahwa ribuan orang yang terinfeksi Covid-19 menghentikan isolasi mandiri dan, mungkin sajam menginfeksi orang lain.
Profesor Alan McNally dari University of Birmingham, mengatakan bahwa ia terkejut dengan pengungkapan tersebut. Ia tidak menduga seberapa banyak tes yang mengeluarkan hasil yang salah.
Kepala eksekutif UK Health Security Agency (UKHSA), Jenny Harries, mengatakan, sejauh ini, belum mengetahui apa yang salah dari tes Covid-19 di laboratorium tersebut.
βKami sedang melakukan penyelidikan terperinci denan mereka serta melakukan proses sebenarnya di dalam laboratorium. Tetapi yang penting, tentu saja, kami telah menangguhkan semua bentuk pelayanan merek,β ungkap Harries kepada BBC.
UKHSA mendesak pihak laboratorium untuk menghubungi pasien seraya merekomendasikan mereka untuk melakukan tes lain. LFT merupakan tes cepat yang banyak digunakan oleh pihak sekolah dan perusahaan untuk mengonfirmasi orang yang terinfeksi tanpa gejala.
Tes PCR yang mereka lakukan digunakan untuk mendeteksi virus beberapa pekan setelah infeksi dan memicu pelacakn kontak. Setelah LFT positif, pedoman resmi yang mereka lakukan adalah pengambilan sampel PCR untuk mengonfirmasi infeki Covid-19.
Beberapa kasus negatif palsu kerap terjadi mengingat tidak ada tes yang 100 persen sempurna. Tetapi, laporan tentang kejadian ini tampaknya sangat tinggi selama beberapa pekan terakhir.
UKHSA menatakan sekitar 400.000 sampel telah diproses oleh laboratorium swasta. Mereka memperkirakan 43.000 orang telah mendapatkan hasil tes negatif yang salah. 4000 warga berasal dari Wales dan beberapa warga juga mungkin di South East dan tesebar ke seluruh negeri. [Mohamad Deny Irawan]