Amman, Gontornews — Pemerintah Jordania mengumumkan pelonggaran penguncian wilayah yang bertujuan untuk menahan penyebaran COVID-19. Pelonggaran ini memungkinkan lebih banyak bisnis yang kembali beroperasi dan membantu mempercepat perekonomian negara.
Dengan pelonggaran ini pula, warga Jordania dapat kembali mengendarai kendaraan pribadi mereka pukul 08.00 hingga 18.00 waktu setempat. Pelonggaran ini akan berlaku pada Rabu, 29 April 2020 mendatang.
Angkutan umum dan layanan taksi akan kembali beroperasi dengan tetap mengacu pada pembatasan penumpang, pemakaian masker dan sarung tangan.
Menteri Perdaganan dan Industri Jordania, Tariq Hammouri mengatakan usaha kecil seperti tukang cukur, salon kecantikan, laundry dan toko kosmetik diizinkan beroperasi. Tidak hanya itu, usaha perdagangan pakaian, penjualan bunga hingga outet furniture juga akan beroperasi kembali.
“Kami berharap dapat meringankan semua tindakan pembatasan dengan ancaman virus yang mulai surut,” kata Hammouri sebagaimana dilansir Reuters.
Perdana Menteri Jordania, Omar Al Razzaz, mendapatkan pujian atas langkah cepatnya dalam menanggulangi COVID-19 di negaranya. Ia memberlakukan penguncian wilayah ketat untuk menahan penyebaran COVID-19. Namun, dampak ekonomi yang sedemikian dalam telah membuatnya dikritik sejumlah kalangan pebisnis.
Sejauh ini, Jordania melaporkan 449 kasus infeksi COVID-19 dengan 7 kasus meninggal dunia. Pemerintah Jordania juga telah melakukan lebih dari 60.000 tes COVID-19.
“Tugas kita sekarang menghidupkan kembali ekonomi dan kesehatan dan kita dapat melakukan itu,” kata Menteri Kesehatan Jordania, Saad Jaber.
Meski sejumlah aktivitas bisnis dimulai, kantor-kantor pemerintah, sekolah dan universitas akan ditutup setidaknya hingga 23 Mei mendatang. [Mohamad Deny Irawan]