Brussel, Gontornews — Ribuan demonstran, Ahad (6/3/2022), turun ke jalan seraya berdemonstrasi di seluruh Eropa untuk memprotes invasi Rusia ke Ukraina. Demonstrasi pun pecah di sejumlah kota dan meminta Rusia untuk menghentikan konflik bersenjata di Ukraina.
Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu telah memicu kecaman global. Beberapa negara Barat juga menjatuhkan sanksi keras terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Di Brussel, Belgia, polisi mengatakan melaporkan 5000 orang ambil bagian dalam demonstrasi, Sabtu. Para demonstran mengibarkan bendera Ukraina dan meneriakkan yel-yel anti Rusia: “Russians, Go home!”, “No to war” and “Europe, be brave, act now!”.
Demonstrasi anti Rusia juga terjadi di Toulouse, Prancis. Para demonstran membentangkan spanduk berwarna kuning dan biru dan menunjukkan foto Presiden Putin yang berlumuran darah serta mencapnya sebagai seorang pembunuh.
Teriakan “close the airspace” and “Let’s protect Ukraine’s sky” juga bergema di seluruh kota. Teriakan tersebut mengacu pada permintaan Kyiv agar NATO membentuk zona larangan terbang untuk mencegah pesawat Rusia berkontribusi dalam invasi.
Ribuan orang juga berkumpul di Caen dengan peringatan pendaftaran D-Day tahun 1944, yang menjadi titik balik pertempuran melawan Nazi dalam perang dunia kedua. “Rakyat Ukraina, kami tidak akan meninggalkan Anda! Demokrasi, kebebasan, perdamaian,” bunyi salah satu tuntutan demonstran.
Selain Belgia dan Prancis, demonstrasi serupa juga terjadi di Madrid, Barcelona, Serbia, Makedonia Utara, Inggris, Jerman, Bulgaria, Montenegro. [Mohamad Deny Irawan]