Jakarta, Gontornews–Mewujudkan tatanan masyarakat Indonesia yang Islami menjadi salah satu visi Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Untuk itu, lembaga yang dirintis oleh M Natsir tersebut mengirim Dai Ramadhan ke Pedalaman Nusantara melalui Program Kafilah Dakwah.
Kepada Gontornews.com, Ketua umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia KH Muhammad Siddik menjelaskan, lembaganya mengirim sebanyak 100 juru dakwah ke pelosok desa yang tersebar di 10 provinsi.
“Lokasi penyebaran dai ini berdarkan pertimbangan daerah yang kekurangan guru agama, tantangan kristenisasi, daerah miskin dan kurang berkembang,†paparnya.
Pada da’i tersebut dikirim ke Pulau Sipora Mentawai Sumatera Barat, Pulau Enggano Bengkulu, Badui Dalam Banten, Tengger Jawa Timur, Sintang Kalimantan Barat, Seruyan Kalimantan Tengah, Oesalaen Pulau Semau NTT, dan Luwuk Sulawesi Tengah.
“Mereka adalah mahasiswa Sekolah Tinggi M Natsir yang memang siap berdakwah di medan dakwah apapun kondisinya,†terangnya.
Berdirinya Dewan Da’wah, ujar Kiai Siddik, diprakarsai oleh Dr Mohammad Natsir yaitu Perdana Menteri NKRI pertama tahun 1950. Melalui musyawarah alim ulama dan tokoh-tokoh nasional dari berbagai kalangan, pada tanggal 26 Februari 1967 lahirlah organisasi yang berantor pusat di Jl Kramat Raya Jakarta Pusat.
Musyawarah pendirian Dewan Dakwah dihadiri oleh tokoh dan organisasi Islam di antaranya Muhammadiyah, Persatuan Ummat Islam (PUI), Mathlaul Anwar (MA), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Al Jamiatul Washliyah, Persatuan Islam (PERSIS), Jam’iyah al Irsyad al Islamiyah, dan perguruan As- Syafi’iyah Jakarta dan sekitarnya.
Organisasi ini juga mengelola lembaga pendidikan dari tingkat TK sampai Perguruan Tinggi, lebih dari 750 mesjid dan musalla termasuk mesjid kampus, Islamic Centre di daerah pedalaman dan terpencil.
Dewan Da’wah juga mendirikan rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat  di samping mengelola Lembaga kemanusian dan darurat bencana berbazis Infaq, Zakat dan Sadaqah (LAZIS Dewan Da’wah).
“Berdirinya Dewan Da’wah untuk membentengi dan membela aqidah dan meningkatkan kefahaman Ummat terhadap nilai-nilai Islam dalam segala aspek kehidupan,†paparnya. [Ahmad Muhajir/DJ]