Depok, Gontornews — Acara wisuda sarjana angkatan perdana di STKQ Al-Hikam, Selasa (18/10) tadi adalah bukti keberhasilan semangat perjuangan para guru dan santri pondok setempat.
“Dalam berjuang membangun pondok mahasiswa ini, keikhlasan harus lebih dulu ada,” terang Ketua Senat Al-Hikam, Dr KH Hasyim Muzadi dalam sambutannya. Alasannya, lanjut KH Hasyim, agar ada pertanggungjawaban kita terhadap kitab suci al-Qur’an dan khususnya kepada Allah SWT.
Pada acara ini, sang kyai juga menegaskan, ” Menghafal al-Qur’an bukanlah akhir perjuangan, namun ia adalah awal pendakian yang sesungguhnya.” Karenanya, para wisudawan yang juga para hufadz, harus meneladani para ulama terdahulu yang mulai berjuang setelah berhasil menghafal al-Qur’an.
Baru setelah itu mereka memulai mempelajari ilmu-ilmu selainnya. Jika anak hafidz merasa selesai setelah hafalan al-Qur’an, akibatnya sekarang banyak Hafidz tidak menjadi ulama, demikian juga ulama tidak menjadi hafidz.
Pada pertengahan sambutannya, KH Hasyim menambahkan bahwa semua solusi permasalahan kehidupan termasuk penyakit ada di al-Qur’an. Tinggal bagaimana kita harus pandai mengambilnya.
Hal tersebut hanya bisa dilakukan oleh para ahli al-Qur’an, bukan yang lain. Oleh sebab itu, harapan pondok, para santri Al-Hikam tidak cukup dengan menghafal al-Qur’an secara tekstual saja namun juga harus bisa memahami dan mengamalkannya di masyarakat kelak. [Edithya Miranti]