Manila, Gontornews – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte meminta seluruh aparat kepolisian untuk menembak di tempat para pengedar narkoba yang menolak untuk di tangkap. Pernyataan ini disampaikan setelah menerima orang tua Kian Loyd Delos Santos di Istana Kepresiden, Manila, Senin (28/8).
Kian Loyd Delos Santos merupakan pemuda berumur 17 tahun yang tertembak mati timah panas pihak kepolisian akibat mencoba lari dalam penggerebekan narkoba di Manila, Kamis (24/8).
Presiden Duterte dalam kampanyenya siap menghabisi siapa saja yang terlibat dalam kasus Narkoba. Bahkan, saat Jovie Espenido, kepala polisi di Filipina Selatan, berhasil menembak mati Walikota dalam penggerebekan narkoba, Duterte justru mengapresiasi.
“Tugas anda adalah untuk mengatasi hambatan orang-orang yang akan anda tangkap. (Apabila) dia menolak dan melakukan tindakan kekerasan, anda bebas membunuh orang bodoh tersebut. itu perintah saya untuk anda,” tegas Duterte kepada pihak kepolisian.
Reuters melansir bahwa sebelum kematiannya, Kian Loyd Delos Santos yang menggunakan pakaian polos dan diseret oleh pihak kepolisian ke tempat gelap sebelum tertembak di bagian kepala dan ditinggalkan di kandang babi.
Setelah kematian Kian, pihak kepolisian melakukan pembelaan diri. Juru bicara presiden Duterte dan Kementerian Kehakiman juga menjelaskan bahwa pembunuhan terhadap pemuda 17 tahun tersebut merupakan kasus tertutup. [Mohamad Deny Irawan]