Tunis, Gontornews – Setidaknya empat prang tewas setelah hujan deras menerjang Tunisia. Hujan yang mengakibatkan banjir juga telah merendam rumah warga, perkantoran dan jalan-jalan.
Kemeterian Dalam Negeri Tunisia menyampaikan jika empat korban tewas termasuk dua saudara perempuan. Keduanya tewas di Bou Argoub, 45km Tenggara Ibukota setelah tersapu banjir bandang saat meninggalkan pabrik tempat mereka bekerja.
Selain itu, korban tewas lainnya adalah seorang pria berusia 60 tahun yang tenggelam di dekat kota Takilsa, 60km Timur Ibukota, Tunis
“Dan seorang pria lainnya yang ditemukan tewas ada di Bir Bouregba, dekat dengan kota Hammamet,” jelas juru bicara Kementerian, Sofiene Zaag, Minggu (23/9), Kantor Berita AFP.
Badai petir telah melanda Negara Afrika Utara sejak pertengahan pekan lalu, dan membanjiri jalan serta merusak properti.
Kerusakan yang diakibatkan banjir telag telah memicu kemarahan warga lantaran menganggap jika pemerintah gagal dalam menjaga sistem drainase.
Sabtu (22/9) kemarin, beberapa daerah di negara tersebut telah menerima curah hujan sebesar yaitu 197mm, setengah dari curah hujan tahunan negara itu.
Video yang dipasang di media sosial menunjukkan gelombang air yang menyapu mobil dan potongan jalan di utara semenanjung Cap Bon.
Sementara itu, pihak berwenang sendiri telah mengambil langkah-langkah pencegahan di wilayah Sahel hingga ke selatan untuk mengantisipasi lebih banyak hujan. Minggu ini banjir telah mereda.
Matahari mulai terbit dan air semakin surut sehingga membuat permukaan air di sebagian besar jalan di daerah itu bisa dilewati oleh mobil.
“Meskipun jaringan telepon di kawasan itu sebagian besar masih tidak berfungsi,” tandaa Zaag. [Devi Lusianawati]