Warsawa, Gontornews–Dalam pertemuan puncak NATO di Warsaw, Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan mengatakan untuk melawan terorisme dengan tindakan bertujuan meminimalkan ancaman keamanan yang berasal dari konflik Suriah. Demikian World Bulletin merilis beritanya (10/7).
Menurut sebuah sumber di kepresidenan Turki, Erdogan bertemu presiden Ukraina, Finlandia, Bosnia dan Herzegovina dan Azerbaijan dan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Inggris David Cameron. Erdogan juga berbincang dengan para pemimpin dari Kanada, Italia, Perancis, Lithuania dan AS serta dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg selama KTT.
Persoalan Rusia, Suriah, terorisme, migrasi, pengungsi dan cyberattacks merupakan fokus dari pertemuan puncak pada hari kedua. Keamanan dan stabilitas di Afghanistan, Ukraina, Laut Hitam dan kawasan Baltik juga dibahas.
Erdogan menyatakan harapan Turki dari anggota NATO dan sekutu untuk mengakhiri perang Suriah, solusi dari krisis pengungsi dan perjuangan menghadapi ISIL dan organisasi teroris lainnya.
Dia mengatakan perang melawan PKK organisasi teroris dan afiliasinya di Suriah adalah sama pentingnya dengan perang melawan kelompok teror ISIL. Erdogan dan Merkel selama pertemuan bilateral mereka dibahas dalam isu-isu rinci NATO terkait dan perjanjian Turki-Uni Eropa.
Resolusi Armenia yang baru-baru ini disetujui oleh parlemen Jerman itu juga merupakan titik kunci dalam pertemuan tersebut.
Secara terpisah, Erdogan mengatakan kepada Cameron ia menghormati suara dari orang-orang Inggris untuk keluar dari Uni Eropa. Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Barack Obama atas kejadian tragis berlangsung di AS. [Fathur/DJ]