Ankara, Gontornews — Tentara Turki tidak akan meninggalkan Suriah sebelum pasukan negara lain meninggalkan negara yang dilanda perang itu. Demikian dikatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Ia mengatakan, Turki menghadapi risiko keamanan karena berbatasan dengan Suriah yang sedang dilanda perang.
“Kami tidak akan berhenti sebelum teroris terakhir meninggalkan wilayah ini. Ini adalah satu dimensi dari masalah ini. Kedua, kami tidak akan berhenti sebelum negara lain pergi. Kami mendukung persatuan dan solidaritas Suriah. Kami tidak pernah menginginkan negeri itu hancur,” kata Erdogan kepada wartawan dalam perjalanan kembali dari Hungaria.
“Jika negara-negara lain yang dikerahkan di sana juga membela integritas Suriah, mereka harus membuktikannya,” kata Erdogan sembari menyebutkan negara-negara lain tidak berbatasan dengan Suriah.
“Baik Rusia, AS maupun Iran tidak berbatasan dengan Suriah,” tandasnya.
Menurut Erdogan, Turki akan mempertahankan sikapnya atas wewenang yang diberikan oleh Perjanjian Adana kecuali organisasi teror dibersihkan. Ia merujuk pada kesepakatan keamanan dengan Suriah sebagai sumber legitimasi untuk serangan ke Suriah.
Erdogan menekankan bahwa YPG belum meninggalkan zona aman di Suriah utara yang telah disepakati oleh Turki dengan AS dan Rusia. [RM]