Washington, Gontornews – Fenomena bulan purnama super (super moon) sekaligus bulan darah (blood moon) akan tersaji di awal tahun 2018. Lembaga Antariksa Amerika Serikat, NASA mengonfirmasikan bahwa fenomena tersebut akan terjadi pada 31 Januari 2018. Untuk wilayah Indonesia puncak gerhana terjadi sekitar pukul 20.30 WIB.
NASA menambahkan bahwa pada malam tersebut akan terjadi tiga fenomena bulan, bulan biru, bulan merah dan diakhiri dengan gerhana bulan total. Karenanya, NASA menyebut 3 fenomena bulan dalam satu malam ini sebagai Super Blue Bood Moon.
Sebagaimana dilansir laman Science Alert, bulan biru akan tersaji satu kali dalam 2,5 tahun. Bulan biru muncul saat bulan purnama kedua terbit dalam satu bulan.
Sementara itu, bulan merah atau Blood Moon terjadi saat posisi bumi tepat berada di antara matahari dan bulan sedang sinar matahari yang melewati atmosfer bumi berubah warna dari hijau ke ungu hingga memberikan sensasi warna merah yang membuat bulan tampak berwarna merah terang.
Tiga fenomena bulan ini terakhir kali terjadi pada 150 tahun yang lalu. Cannon of the lunar Eclipeses mencatat bahwa terakhir kali manusia menikmati gerhana bulan biru total adalah pada 31 Maret 1866.
Kabar gembira bagi masyarakat Indonesia karena NASA mengonfirmasi bahwa Indonesia dan beberapa negara di Asia Tengah, Selandia Baru dan Australia merupakan negara terbaik untuk melihat fenomena bulan langka tersebut.
Sedangkan untuk wilayah Australia, gerhana bulan total akan terjadi pada pukul 23.30 waktu setempat dan akan berlangsung selama 1 jam 16 menit. [Mohamad Deny Irawan]