Jakarta, Gontornews —Negeri Ginseng atau lebih dikenal Korea Selatan, yang bertetangga dengan China dan Jepang ini memiliki berbagai agama dan budaya yang dikenal dunia. Meskipun agama Islam masih tergolong minoritas, namun Islam tidak lepas dari sejarah perkembangan negara ini.
Dikutip Wikipedia, hampir sebagian besar rakyat Korea Selatan tidak beragama, namun Buddha menjadi agama dengan penganut terbesar dengan jumlah 10.7 juta. Sedangkan agama lainnya adalah Kristen Protestan dan Katolik Roma.
Islam juga semakin diminati penduduk sana. Bahkan ada beberapa artis dan selebgram yang menyatakan bahwa mereka beragama Islam. Dikutip Wikipedia, Lee Hee-Soo (Yi Hui-su), Presiden Korea Islam Institute mengatakan, ada sekitar 40.000 Muslim di Korea Selatan, dan sekitar 10.000 diperkirakan penganut yang sangat aktif.
Islam pertama kali datang ke Korea pada abad ke-9, selama periode Silla Bersatu, dibawa oleh pedagang dan navigator dari Persia dan Arab yang datang. Banyak dari mereka yang menetap secara permanen dan mendirikan desa-desa muslim.
Sedangkan Muslim asli Korea berawal dari abad ke-19 di Manchuria. Saat itu Islam diperkenalkan oleh Brigade Turki yang datang membantu Korea selama perang. Setelah perang usai, Islam mulai tumbuh di Korea.
Abdullah Kim Yu-Do, Umar Kim Jin-Kyu, dan Muhammad Yoon DooYoung adalah warga Korea Selatan generasi pertama yang memeluk Islam atas ajaran tentara Turki. Setelah itu, mereka membuat komunitas Muslim dan mendirikan masjid pertama pada tahun 1955.
Setiap akhir pekan, mereka mengundang masyarakat Korea Selatan mengenal dan berdiskusi soal Islam. Alhasil, warga dan tentara Korea Selatan yang memeluk Islam terus bertambah. Singkat cerita pada Juli 1957, pemeluk Islam di Korea Selatan mencapai 208 orang.
Beberapa tahun kemudian dibangunlah Masjid Pusat Seoul atau Seoul Central Masjid, pada tahun 1967 di lingkungan Itaewon, Seoul. Tepat pada tanggal 20 Mei 1976, masjid itu diresmikan dengan dihadiri lebih dari 50 pemimpin Muslim dari 17 negara Islam.
Salah satu warga Muslim asing yang menetap di Korea Selatan adalah Samsul Arifin. Pria asal Indonesia yang menjadi pengurus di Seoul Central Masjid itu telah tinggal selama tiga tahun di Korea.
Pria berusia 34 tahun ini biasa menjadi muazin di Islamic Center Seoul. Namanya dikenal dan dihormati seluruh tenaga kerja Islam di Seoul. Dikutip merdeka. com, Arifin menjelaskan ada beberapa Islamic Center yang tersebar di sana. “Islamic Centre ada di Gwangju. Tapi di Busan dan Gwangju tak terlalu besar. Pusatnya tetap di sini,” kata Arifin.
Selain itu ada juga Masjid Abubakar Assidiq di Jeonju, Anyang Rabita Masjid, Ansan Masjid, Pocheon Islamic Centre, Bupyeong Masjid, Paju Masjid, Gwangju Islamic Dakwah Centre, dan ada sekitar 50 hingga 60 mushola. [Aysha Athaaya Salsabila/Muhammad Khaerul Muttaqien]