Sampang, Gontornews— Mahasiswa Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor terpilih menjadi salah satu delegasi mewakili pelajar Indonesia untuk mengikuti kegiatan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dalam kegiatan “PPI Dunia Mengabdi 2020” di Madura, Jawa Timur.
Abdul Aziz Husni Mubarok, mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, UNIDA Gontor Indonesia Angkatan 2017 mengikuti kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di 7 titik daerah se-Nusantara yaitu: Maros, Sulawesi Selatan; Mamuju, Sulawesi Barat; Banyuwangi, Jawa Timur; Madiun, Jawa Timur; Tanah Datar, Sumatera Barat; Sijujung, Sumatera Barat; dan Sampang, Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung mulai dari tanggal 17 Januari – 02 Februari 2020.
Program PPID Mengabdi adalah kegiatan mengutus relawan dari mahasiswa Indonesia terpilih yang berkuliah di luar dan dalam negeri untuk datang ke desa, melakukan pengabdian masyarakat di bidang pendidikan dengan harapan bisa memberikan inspirasi.
“Semangat yang tinggi dari para relawan ketika diajak berkoordinasi merupakan bahan bakar utama dalam menentukan suksesnya agenda ini,” kata Yovandra, Ketua Panitia PPI Dunia Mengabdi 2020.
Diantara kegiatannya ialah mengajar di sekolah untuk memberi inspirasi kepada peserta didik, melakukan interaksi dengan masyarakat sekitar untuk berbagi ilmu yang dimiliki, serta menyalurkan buku ke wilayah-wilayah pengabdian.
Keikutsertaan Abdul Aziz dalam Event Internasional ini dimulai dari proses administratif dan seleksi wawancara. Dari 783 pelajar Indonesia baik dari dalam maupun luar negeri yang mendaftar, Abdul Aziz terpilih bersama 14 pelajar dari berbagai kampus, diantaranya dari Shanghai University of Finance and Economics, China; International Islamic University Malaysia (IIUM); Universitas Indonesia; Universitas Airlangga; Institut Teknologi Bandung; dan lain sebagainya.
Mereka ditempatkan di Dsn. Nyaramot, Desa Banjar, Kecamatan Kedungdung, Sampang, Madura, Jawa Timur dan menjalani kegiatan khidmah dari 29 Januari – 03 Februari 2020.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pendidikan bagi pelajar Indonesia bagaimana hidup di tengah-tengah masyarakat. Mereka berlatih untuk mengabdikan diri dan mendapatkan pengalaman melalui aktivitas empiris bersama masyarakat. Mereka juga mengajarkan kepada para pelajar setempat, bagaimana cara mengidentifikasi masalah sosial yang ada,” jelas Abdul Aziz.
Menurut Aziz kegiatan ini sangat penting untuk diikuti oleh pemuda Indonesia, baik yang di dalam maupun di luar negeri guna meningkatkan kualitas Pendidikan Indonesia. [Muhamad Fikrul Umam]