Lombok Timur, Gontornews — Tim Emergency Response ACT di Lombok sudah bersiaga untuk melakukan evakuasi. “Laporan terkini hampir seluruh wilayah Lombok gelap total. Mati lampu. Gempa terasa sangat keras sekali. Kami menerima banyak laporan masuk tentang robohnya rumah-rumah warga,” ujar Kusmayadi, Koordinator Tim Emergency Response ACT. Ahad (5/8) malam.
Koordinator Tim Emergency Response Aksi Cepat Tanggap yang masih berada di Lombok, Kusmayadi melaporkan, guncangan gempa terasa di Posko ACT yang terletak di wilayah Sembalun, Lombok Timur. “Gempa sangat terasa dan berlangsung cukup lama di sini,” kata Kusmayadi.
Hingga laporan tersebut diterima, Tim Emergency Response ACT bersama tim relawan medis tengah melakukan evakuasi warga yang berada di sekitar wilayah Sembalun, Lombok Timur.
Kusmayadi menambahkan, Ambulans ACT pun terus bergerak mencari korban yang terkena reruntuhan dan membawanya ke posko medis.
“Sekarang tim medis juga tengah melakukan penyelamatan terhadap korban yang terluka, sudah ada beberapa korban yang berhasil dievakuasi,” jelas Kusmayadi.
Tidak hanya itu, Kusmayadi juga meminta tim yang tengah berada di Posko ACT di Obel Obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur untuk waspada, mengingat gempa kali ini sempat berpotensi tsunami.
“Sebelumnya, tim di posko Obel-Obel diminta waspada karena lokasi letaknya di tepi laut, khawatir tsunami,” katanya.
Status peringatan dini tsunami sendiri telah dicabut oleh BMKG pada pukul 20:00 WIB. Namun demikian, Tim Emergency Response ACT beserta relawan medis terus bersiaga di titik-titik pengungsian untuk mengevakuasi warga.
ACT sendiri telah membangun tiga posko, yaitu di Kecamatan Sembalun dan Kecamatan Sambelia yang terletak di Lombok Timur, serta di Kecamatan Bayan di Lombok Utara.
“Semua tim emergency sekaligus medis tengah siaga dan mengevakuasi warga di beberapa titk pengungsian, termasuk yang terdekat dari posko-posko ACT,” pangkas Kusmayadi. [Al Hafidh]