Jakarta, Gontornews — Gubernur DKI Jakarta, Pramonon Anung, beserta Wakil Gubernur, H Rano Karno, melepas keberangkatan 1.700 santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Selasa (8/4/2025). Pada saat yang bersamaan Mas Pram, sapaan akrab Gubenur Pramonon Anung, juga memberikan beasiswa kepada Ajwad (13), salah seorang santri PMDG asal Cakung Jakarta Timur.
Dalam sambutannya, Mas Pram menjelaskan bahwa pemberian beasiswa tersebut tidak lepas dari miripnya perawakan Ajwad dengan putra almarhum Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi, Riza Azhari, manakala berkunjung ke kediamannya.
“Saya ini sudah lima kali ke Gontor. Lihat wajahnya, khas banget,” katanya saat memberikan sambutan dalam acara bertajuk “Balik ke Pondok: Pelepasan Santri Gontor asal Jakarta dan sekitarnya bersama Bapak Gubernur Pramono Anung” di Kompleks Monumen Nasional Jakarta Pusat, Selasa, 8 April 2025.
Pramono juga menegaskan bahwa santri, dengan pemikiran Islam dan ideologi kebangsaan yang mereka miliki, mampu berkiprah dalam kemajuan Indonesia. “Sebelum menjadi apa-apa, kita bermimpi ingin menjadi orang yang berhasil, orang yang berguna dan mempunyai kontribusi bagi bangsa ini,” tambahnya.
Ketua Panitia 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, Prof Dr Husnan Bey Fananie, mengapresiasi peran pemerintah provinsi DKI Jakarta yang berkenan menyempatkan waktu untuk melepas keberangkatan kembali santri Gontor ke pondok. Menurutnya, Mas Pram dan Rano ‘Si Doel’ Karno sudah seperti wali santri Gontor yang terus mengawal setiap agenda dan kegiatan para santri selama di Jakarta.
“Itu di depan sana, ada Gedung Balai Kota. Mereka turun untuk melepas kita semua menutut ilmu. Kita ucapkan terima kasih sebesar-besarnya yang telah melepas kita para santri. Kita ucapkan terima kasih Pak Gubernur. Jakarta menyala dengan santri-santri Gontor,” ungkap anggota Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor itu.
Terakhir, Ketua PC Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Jakarta, KH Masrur Syamhari, menyambut baik pemberian beasiswa kepada Ajwad asal Cakung Jakarta Timur. Menurutnya, langkah tersebut merupakan kebijakan yang layak dicontoh para pemimpin Indonesia yang memiliki perhatian pada pendidikan terutama di dunia pesantren.
“Kami sangat bangga memiliki Gubernur seperti Mas Pram yang mencurahkan perhatian dan mau melepas keberangkatan para santri Gontor untuk kembali ke pondok melanjutkan belajar,” tutupnya. [Mohamad Deny Irawan]